Secara definitif, wilayah merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.Â
Definisi wilayah menurut Murty (2000) yaitu sebagai suatu area geografis, teritorial atau tempat, yang dapat berwujud sebagai suatu negara, negara bagian, provinsi, distrik (kabupaten), dan perdesaan.Â
Selain itu, ada beberapa perbedaan terkait wilayah dan kawasan. Kawasan sendiri merupakan wilayah dengan fungsi utama untuk perlindungan dan budidaya.Â
Istilah kawasan di Indonesia digunakan karena adanya penekanan terhadap  fungsional suatu unit wilayah tersebut, yakni adanya karakteristik hubungan dari fungsi-fungsi dan komponen-komponen di dalam suatu unit wilayah, sehingga batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional.Â
Wilayah juga memiliki beberapa bagian, yaitu bagian inti dari wilayah tersebut dan sub wilayah. Kedua bagian tersebut selama beberapa periode tentunya akan mengalami perkembangan yang signifikan.Â
Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu perekonomian. Mengapa perekonomian menjadi salah satu faktor pengembangan wilayah ? Hal ini berkaitan dengan pemerataan pembangunan, khususnya yang saat ini sedang dijalankan atau dilaksanakan oleh pemerintah.
Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini Indonesia akan memiliki ibukota yang baru, tepatnya di Kalimantan Timur, yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.Â
Wilayah tersebut dipilih melalui berbagai aspek yang ada, mulai dari sumber daya alamnya, sumber daya manusianya, letak geografisnya, bahkan hingga pola ruang dan struktur ruangnya. Selain itu, adapun tujuan utama dari pemerintah untuk memindahkan ibukota menuju Pulau Kalimantan ini, yakni pemerataan pembangunan.Â
Pemerataan pembangunan ditujukan agar pertumbuhan pembangunan yang akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat berjalan dengan baik.Â
Selain itu, pemerataan pembangunan juga dapat menghilangkan istilah "JawaSentris", dimana hampir seluruh pembangunan di Indonesia terpusat di Pulau Jawa saja.
Pada dasarnya, pemilihan Pulau Jawa sebagai ibukota dulunya karena Jawa dianggap sebagai pusat peradaban pertama di Indonesia. Selain itu, dengan wilayah yang cenderung landai serta datar dan hanya sebagian saja yang berupa pegunungan atau perbukitan, Pulau Jawa dianggap sangat mampu untuk menopang aktifitas sebagian besar masyarakat di Indonesia.Â
Akan tetapi, hal itu justru malah merugikan Pulau Jawa sendiri. Dengan luasan pulau yang tidak terlalu luas, ditambah dengan pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat, itu membuat Pulau Jawa memiliki konsentrasi pembangunan yang sangat tinggi. Hal itu menyebabkan kesenjangan sosial, terutama dari kawasan Indonesia yang lain yang umumnya merupakan wilayah yang pembangunannya masih minim.Â
Maka dari itu, ibukota dipindahkan ke wilayah Kalimantan yang dianggap sebagai titik sentral dari Indonesia itu sendiri. Sebenarnya tidak seluruhnya ibukota itu dipindah. Pemerintah hanya memindahkan pusat pemerintahannya saja ke Kalimantan.Â
Salah satu faktor penyebabnya yaitu agar pemerintah lebih mudah dalam mengawasi serta membangun kawasan-kawasan terluar yang ada di Indonesia. Selain itu, wilayah Jakarta yang sudah tidak memadai akan tetap menjadi pusat bisnis sehingga akan tetap menyumbang PDRB yang cukup signifikan.
Saat ini, pemerintah juga gencar melakukan pembangunan terutama di kawasan terluar Indonesia. Dalam program NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak beliau dilantik menjadi presiden Indonesia, sudah cukup banyak beberapa pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah terutama pembangunan di kawasan terluar Indonesia.
Selain itu, dalam pelaksanaannya, diharapkan pembangunan tersebut dapat meningkatkan serta membangun kembali gairah perekonomian terutama di daerah yang perekonomiannya masih lesu tetapi memiliki berbagai Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah.Â
Jika sudah ada SDA dan SDM yang berlimpah tentunya akan lebih optimal lagi pendapatan daerah tersebut apabila ada pembangunan di kawasa tersebut yang salah satunya dapat berfungsi meningkatkan potensi yang ada di daerah tersebut.
Istilah "JawaSentris" sering kali terdengar terutama jika ada pembangunan besar-besaran yang ada di Pulau Jawa. Masyarakat menganggap bahwa pemerintah hanya memperhatikan Pulau Jawa saja, terutama dalam aspek pembangunan. Berangkat dari hal itulah pemerintah mencanangkan untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.Â
Hal itu diharapkan dapat membuat istilah "JawaSentris" menjadi hilang dan pembangunan juga akan sering dilakukan di luar Pulau Jawa. Pemerataan pembangunan tentunya sangat penting terutama dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah yang terdampak pembangunan tersebut. Dari pembangunan tersebut, diharapkan daerah mengeluarkan segala potensinya untuk meningkatkan pendapatan daerah, khususnya PDRB.Â
PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) merupakan pendapatan daerah yang merupakan akumulasi pendapatan dari segala sektor yang ada di suatu wilayah.Â
Disinilah peran pemerataan pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah, yakni bagaimana pemerataan pembangunan dapat meningkatkan PDRB, khususnya di kawasan yang memiliki pembangunan yang masih minim. Pada dasarnya, pemerataan pembangunan dapat meningkatkan gairah perekonomian di suatu daerah.Â
Misalnya, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada di suatu wilayah, diharapkan di wilayah tersebut timbul tarikan aktifitas baru yang tentunya akan berdampak pada segala aspek yang ada di wilayah tersebut, salah satunya yaitu perekonomian.Â
Selain itu, pada era Pemerintahan Jokowi ini juga menekankan pada pertumbuhan perekonomian, terutama di kawasan yang ada di luar pulau Jawa, sehingga tidak selalu bertumpu pada sektor pertanian, akan tetapi juga diimbangi dengan pertumbuhan perekonomian di berbagai sektor. Hal itu juga akan berdampak pada peningkatan PDRB suatu wilayah.Â
Semakin tinggi PDRB wilayah yang ada didalamnya, PDRB negara pun secara otomatis akan bertambah. Hal itu tentunya akan berdampak pada beberapa aspek, salah satunya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta menurunkan tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia.Â
Selain itu, pemerataan pembangunan juga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak sehingga pendapatan daerah dari beberapa hasil pembangunan tersebut secara otomatis akan meningkat juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H