Mohon tunggu...
Dimas Muhammad
Dimas Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi akan menonton film serta bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Wisata Sentra Kain Cigondewah dalam Membantu Kesejahteraan Masyarakat Cigondewah

21 Maret 2023   22:04 Diperbarui: 21 Maret 2023   22:15 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cigondewah merupakan salah satu kelurahan di Kota Bandung yang terkenal akan sentra kainnya. Mulai dari kain jenis Fleece, Combed, Rib dan jenis kain lainnya. Rata-rata stok kain yang ada di Cigondewah berasal dari beberapa tempat. " Dari Bandung sendiri banyak, terutama dari Cigondewah itu sendiri terus Ujung Berung. 

Kalau dari Jakarta, rata-rata kain yang dari Tanah Abang." Tutur Adriansyah, salah seorang pengusaha kain di Cigondewah. Sejalan dengan Adriansyah, Ingi Syafi'i menuturkan bahwa kain yang ia dapatkan untuk stok tokonya juga dari beberapa tempat. "Banyak, dari Kahatex atau pabrik tekstil yang ada di Cigondewah lainnya, dari Jakarta, Cikampek. Intinya dari stok kain disini didapatkan dari Bandung maupun Luar Bandung".

Latar belakang para pengusaha kain di Cigondewah dalam membuka usaha jual-beli kain memang bermacam-macam. Tetapi bermuara pada satu alasan, yakni lingkungan atau daerah Cigondewah yang sangat mendukung usaha ini. Salah satunya Aceng Muhammad, "terdorong dari kebutuhan ekonomi, keluarga dan peluang usaha nya memang di bidang kain. Lingkungan Cigondewah juga mempengaruhi akan latar belakang saya membuka usaha jual-beli kain karena Cigondewah memang sentra kain." 

Tetapi selain pengusaha kain yang baru terjun di dunia usaha jual-beli kain, ada juga yang menjadi pengusaha kain karena memang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya. Adriansyah contohnya, Ia mulai belajar berdagang  sekaligus mewariskan usaha berjualan kain dari ayahnya sejak kelas 11 SMA, dan sampai sekarang sudah 8 tahun dalam menggeluti usaha jual-beli kain ini terhitung dari tahun 2015.

Ketika ditanya mengenai penghasilan perbulannya, Ingi Syafi'i menuturkan bahwa penghasilan kotornya dalam satu bulan bisa mencapai 150 juta rupiah. Tetapi dalam penghasilan bersihnya belum tentu, karena bisa saja dipakai untuk kebutuhan belanja stok toko yang tiba-tiba. Senada dengan Ingi, Adriansyah juga menuturkan bahwa penghasilan kotornya bisa mencapai 200 juta rupiah lebih tetapi penghasilan bersihnya tidak begitu besar karena terdapat pengeluaran lagi. Penghasilan ini dirasa kurang menentu menurutnya karena memang pendapatannya berdasarkan musiman. "Contohnya kemarin bahan diadora atau bahan pakaian olahraga melesat peminatnya karena ada acara PON. Tetapi setelah beres PON peminat diadora nya menjadi turun" tutur Adriansyah.

Dalam perannya, sentra kain di Cigondewah ini dirasa membantu dalam kesejahteraan warga sekitarnya. Buktinya dengan banyaknya toko-toko kain yang tersebar di Cigondewah. Selain toko-toko kain banyak yang membuka usaha garmen atau konveksi. Seperti yang dituturkan oleh Adriansyah, "ekonomi di Cigondewah naiknya karena kain. Bukan hanya kain saja yang menjadi daya jual, tetapi limbah kain berupa potongan, kardus hingga plastik pembungkus nya pun bisa terjual.". Selain itu pula disamping membuka usaha toko kain, jika mempunyai lahan atau ruko, bisa disewakan untuk yang ingin membuka usaha atau juga menjadi lapangan pekerjaan bagi warga lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun