Mohon tunggu...
Dimas Adhitya
Dimas Adhitya Mohon Tunggu... Administrasi - MAHASISWA

suka naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Etika Komunikasi Islam di Era Dunia Digital Menurut Al Quran

13 Juli 2023   00:45 Diperbarui: 13 Juli 2023   00:47 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai umat muslim kita harus bisa mempertahankan etika berkomunikasi di era yang serba digital ini. komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat menciptakan kehidupan yang tenang dan damai. Setiap individu perlu melatih kebijakan dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi agar informasi yang diberikan dan diterima dapat dipertimbangkan kebenarannya, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif dan konflik. 

Konflik tidak hanya terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi juga dapat muncul dalam media sosial. Al-Qur'an mengingatkan bahwa penggunaan media sosial perlu diklasifikasikan dengan baik agar tidak mudah dimunculkan oleh kebenaran yang belum tentu. Komunikasi perlu dijaga dengan baik agar tercipta kehidupan yang harmonis, karena manusia hidup sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan.

Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa prinsip komunikasi dalam Islam, antara lain:

  1. Kejujuran : Al-Qur'an menekankan pentingnya kejujuran dalam komunikasi. Umat Islam mengajarkan untuk berbicara yang benar, memenuhi janji, dan menghindari perlindungan.

  2. Sopan Santun : Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk berkomunikasi dengan santun dan santun. Hal ini mencakup penggunaan kata-kata yang lembut, menghormati orang lain, dan menghindari penggunaan kata-kata kasar atau menghina.

  3. Kebenaran dan Keadilan: Pentingnya Al-Qur'an menyampaikan kebenaran dan berkomunikasi dengan adil. Umat Islam dianjurkan untuk tidak memutarbalikkan fakta atau menyebarkan informasi yang tidak benar.

  4. Penuh Kasih Sayang : Al-Qur'an menekankan pentingnya komunikasi yang penuh kasih sayang dan empati. Umat Islam mengajarkan untuk memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain dalam komunikasi mereka.

  5. Kesantunan Berbahasa : Al-Qur'an melarang umat Islam untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Mereka diminta untuk menghindari kata-kata kasar, menghina, atau menyakiti perasaan orang lain.

  6. Mendengarkan dengan Perhatian : Al-Qur'an menekankan pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian. Umat Islam diajarkan untuk memberikan waktu dan perhatian yang cukup saat berkomunikasi dengan orang lain.

  7. Menghindari Ghibah : Al-Qur'an melarang ghibah, yaitu menggunjing atau menyebarkan fitnah tentang orang lain. Umat Islam mengajarkan untuk menjaga kerahasiaan dan privasi orang lain serta menghindari membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Komunikasi Era Digital Menurut Al-Quran

Dalam era digital yang semakin maju ini, teknologi telah mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita, termasuk cara kita berkomunikasi. Komunikasi yang efektif dan bermartabat sangat penting dalam agama Islam. Al-Quran memberikan pedoman yang jelas tentang etika komunikasi yang harus kita pertahankan, terlepas dari bentuk komunikasi yang kita gunakan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa prinsip etika komunikasi Islam yang dapat diterapkan dalam era digital.

Pertama-tama, Al-Quran menekankan pentingnya kejujuran dan kebenaran dalam komunikasi. Dalam Surah Al-Hujurat (49:11), Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah satu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita (yang lain), boleh jadi wanita yang diperolok-olokkan itu lebih baik dari mereka."

Dalam konteks digital, hal ini berarti kita harus menghindari menyebarkan informasi palsu, rumor, atau gosip yang dapat merugikan orang lain. Sebelum membagikan informasi, kita harus memastikan kebenaran dan keakuratan sumbernya. Kita juga harus berhati-hati dalam mengomentari atau menyebarkan berita yang dapat merugikan reputasi seseorang. Dalam komunikasi digital, kejujuran dan kebenaran tetap menjadi prinsip yang tidak boleh kita tinggalkan.

Selanjutnya, Al-Quran menekankan pentingnya saling menghormati dalam komunikasi. Dalam Surah Al-Hujurat (49:11-12), Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan kaum yang lain menghina kaum yang lain, boleh jadi yang dihinakan itu lebih baik daripada mereka. Dan janganlah wanita-wanita (menghina) wanita-wanita (yang lain), boleh jadi yang dihina itu lebih baik daripada mereka. Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk."

Dalam era digital, ini berarti kita harus menghormati pandangan, pendapat, dan keyakinan orang lain. Kita tidak boleh menghina atau merendahkan orang lain hanya karena perbedaan pendapat atau keyakinan agama. Kita harus berkomunikasi dengan cara yang sopan dan menghargai perbedaan tersebut. Meskipun kita mungkin tidak selalu setuju dengan orang lain, tetapi kita harus tetap menjaga adab dan sikap yang baik dalam komunikasi online.

Selain itu, Al-Quran juga mengajarkan kita untuk mengendalikan amarah dan kemarahan dalam komunikasi. Dalam Surah Al-Imran (3:134), Allah berfirman, "Dan (juga) orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Dalam era digital yang penuh dengan komentar negatif dan provokatif, kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan tidak terbawa arus kemarahan. Ketika kita berkomunikasi secara online, kita harus berusaha untuk menjaga ketenangan dan memberikan respons yang baik meskipun ada perbedaan pendapat. Kita harus selalu mengedepankan kebaikan dan kesabaran dalam komunikasi kita.

Terakhir, Al-Quran mengajarkan pentingnya menjaga kerahasiaan dalam komunikasi. Dalam Surah Al-Hujurat (49:12), Allah berfirman, "Hendaklah kamu sekalian menyebut nama baik dengan sebutan yang baik-baik bagi dirimu sendiri. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah beriman."

Dalam komunikasi digital, kita harus menjaga privasi dan kerahasiaan orang lain. Kita tidak boleh menyebarkan informasi pribadi seseorang tanpa izin, termasuk foto, nomor telepon, atau informasi lain yang dapat merugikan mereka. Menghormati privasi dan kerahasiaan orang lain adalah bagian dari etika komunikasi yang penting dalam Islam.

Dalam kesimpulannya, Al-Quran memberikan pedoman yang jelas tentang etika komunikasi dalam Islam yang dapat kita terapkan dalam era digital. Kejujuran, penghormatan, pengendalian diri, dan menjaga kerahasiaan adalah nilai-nilai yang harus kita pegang teguh dalam komunikasi online. Dengan menerapkan etika komunikasi yang sesuai dengan ajaran Al-Quran, kita dapat membangun komunitas digital yang bermartabat dan harmonis, serta menjaga hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.

Etika Komunikasi Islam

Etika komunikasi dalam Islam merujuk pada aturan dan nilai-nilai moral yang diatur oleh agama Islam untuk mengatur cara umat Islam berkomunikasi. Etika komunikasi dalam Islam melibatkan berbagai aspek, mulai dari penggunaan bahasa yang baik dan sopan, hingga prinsip kesopanan, kejujuran, dan saling jujur dalam interaksi komunikatif.

Dalam Islam, komunikasi dianggap sebagai sarana penting untuk menyampaikan pesan agama, memperkuat hubungan sosial, dan menciptakan pemahaman yang baik antar individu. Oleh karena itu, menjaga etika komunikasi menjadi hal yang sangat penting.

Ada beberapa istilah yang menggambarkan jenis-jenis ucapan atau kalimat yang diharapkan dalam berkomunikasi dalam konteks Islam, antara lain:

  1. Qaulan Balghan: merujuk pada ucapan yang efektif dan persuasif. Ucapan ini ditujukan untuk mempengaruhi pendengar dengan kejelasan, kekuatan, dan pengaruh yang kuat. Ucapan balghan digunakan untuk menyampaikan pesan yang penting dan mendalam dengan gaya berbicara yang meyakinkan.

  2. Qaulan Maisran: berarti ucapan yang lembut, ramah, dan penuh kelembutan. Jenis ucapan ini mencerminkan sikap yang santun, empati, dan sopan dalam berkomunikasi. Ucapan maisran digunakan untuk menghormati, membantu, dan mengikat orang lain dengan penuh kasih sayang.

  3. Qaulan Karman: Merujuk pada ucapan yang mulia, terhormat, dan penuh kemuliaan. Jenis ucapan ini ditujukan untuk menghormati, menghargai, dan memuliakan orang lain dalam komunikasi. Ucapan karman digunakan untuk menjaga martabat, menghormati otoritas, dan mengungkapkan penghargaan.

  4. Qaulan Ma'rfan:  mengacu pada ucapan yang baik, benar, dan diterima secara sosial. Ungkapan ma'rfan didasarkan pada nilai-nilai agama, etika, dan norma-norma sosial yang diterima secara luas. Ucapan ini mencerminkan kesadaran akan kesesuaian dengan norma dan prinsip yang baik.

  5. Qaulan Layyina; : mengacu pada ekspresi kata-kata dengan lembut, santai, dan tenang. Ucapan ini dilakukan dengan nada suara yang rendah, menggunakan kata-kata yang halus, dan ditunjukkan dengan sikap yang tenang. Ucapan layyinan biasanya digunakan dalam situasi yang membutuhkan ketenangan, penghiburan, dan penenangan suasana.

  6. Qaulan Saddan : menggambarkan ucapan yang jujur, lugas, dan tegas. Ucapan ini berdasarkan atas kejujuran, ketegasan, dan kesungguhan dalam menyampaikan pesan. Ucapan saddan digunakan untuk mengungkapkan pendapat yang jelas,menyampaikan kebenaran, dan menghindari penanganan.

    Akhlak adalah istilah dalam Islam yang mengacu pada perilaku dan karakter moral individu. Dalam terjemahan umum, akhlak sering diartikan sebagai "etika" atau "moralitas". Konsep akhlak meliputi sifat kepribadian dan tindakan yang baik, serta norma-norma moral yang diikuti oleh individu muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun