Mohon tunggu...
Dimas Sianipar
Dimas Sianipar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peminat Kajian Kebencanaan | sianipar17.com

Bekerja di BMKG; Alumnus STMKG; Ph.D. Candidate TIGP ESS AS-NCU Taiwan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Abu Vulkanik Dari Citra Satelit dan Citra Radar Cuaca

14 Februari 2014   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya Gunung Kelud, maka terhitung tanggal 13 Februari 2014 pukul 21:15 WIB status kegiatan Gunung Kelud dinaikkan dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV). Masyarakat di sekitar Gunung Kelud dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dan mendekati kawah dan yang ada di puncak Gunung Kelud dalam radius 10 km dari kawah aktif. Sekitar 1 jam 35 menit setelah menyandang status Awas, Gunung Kelud meletus, tepatnya pada pukul 22.50 WIB. Untuk sementara Tim PVMBG keluar dari Pos Pengamatan yang berjarak 8 km ke radius 10 km. Mengenal Gunung Kelud Gunung ini secara administratif terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang. Puncaknya berada pada ketinggian 1717 (meter dpal) . Puncak kawah gunung ini, terletak di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Berikut peta rawan bencana gunung Kelud dari PVMBG: [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Peta Rawan Bencana Gunung Kelud (Sumber: PVMBG)"][/caption] Berikut peta animasi daerah berbahaya gunung Kelud: [caption id="" align="aligncenter" width="419" caption="Peta Animasi Daerah Berbahaya Gunung Kelud (Sumber: Ganjar)"]

[/caption]

Bahaya Abu Vulkanik

Hujan abu erupsi Gunung Kelud sampai wilayah barat Gunung Merapi atau sampai kota Magelang. Hujan abu tebal menyelimuti Jogja dengan ketebalan abu 2cm-3cm, dan langit masih gelap matahari tidak terlihat sampai pagi hari tanggal 14 Februari 2014. Hujan abu masih turun terus dengan lebat. Pukul 06.45 tanah memutih akibat abu vulkanik letusan gunung Kelud yang berjarak sekitar 350 - 400 Km dari Jogyakarta.

Sebaran debu vulkanik letusan Gunung Kelud Jawa Timur, dilihat dari citra satelit cuaca sejak pukul 23.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB, 14 Februari pagi, terlihat debu vulkanik (warna putih seperti awan pada tanda panah merah), pada pukul 24.00 WIB menyebar di atas Blitar, Tulungagung, Kediri, Malang, Nganjuk, Jombang, dan kemudian tertiup angin menyebar ke arah barat hingga DIY, Jateng di sisi selatan, dan pantauan terakhir pada pukul 06.00 WIB pagi di atas pantai selatan Jateng hingga Ciamis, Jabar dan mayoritas sudah di atas Samudera Indonesia. Berikut citra satelitnya diambil dari posting Pak Dony, peneliti Kedeputian Penginderaan Jauh LAPAN:

[caption id="attachment_311969" align="aligncenter" width="648" caption="Citra Satelit Sebaran Debu Vulkanik Kelud (Sumber: Pak Dony, LAPAN)"]

139235225235647548
139235225235647548
[/caption]

Berikut citra radar cuaca BMKG yang berada di Stasiun Meteorologi Bandara Juanda, Surabaya:

[caption id="attachment_311970" align="aligncenter" width="538" caption="Citra Radar Cuaca Stamet Juanda BMKG Saat Erupsi Kelud"]

1392352446369295238
1392352446369295238
[/caption] Menurut Pak Rovicky (ahli geologi, Ketua IAGI), secara geologis, abu vulkanik adalah material batuan volkanik yang berasal dari magma panas dan cair yang membeku secara cepat. Batuan beku sejatinya kumpulan mineral yang membeku dan mengkristal dari magma cair. Karena membeku cepat maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal dalam geologi material bekuannya disebut gelas. Ya mirip gelas kaca yang kita pakai itu. Dibawah mikroskop abu volkanik ini memiliki bentuk yang runcing-runcing seperti dibawah ini: [caption id="" align="aligncenter" width="328" caption="Abu Vulkanik di bawah mikroskop (Sumber: rovicky.wordpress.com)"]
[/caption]

Masyarakat dihimbau agar selalu memakai masker yang sedikit dibasahi sebagai langkah paling bijak menghadapi hujan abu/debu vulkanik. Isu Menyesatkan

Sehubungan dengan meletusnya gunung Kelud, beredar informasi yang tidak benar (hoax). Masyarakat menerima SMS berantai yang mengatasnamakan BMKG. SMS tersebut berisi informasi antara lain menyebutkan akan terjadi letusan susulan dan peningkatan status menjadi Awas II dan akan terjadi gempa berkekuatan 6-8 Skala Richter. Informasi ini tidak benar dan sungguh sangat meresahkan masyarakat. BMKG tidak mengeluarkan informasi tersebut. Informasi yang resmi dari BMKG akan dikeluarkan melalui website www.bmkg.go.id atau twitter resminya @infoBMKG. Masalah gunung api ditangani oleh PVMBG yang memiliki website remi dengan alamat www.vsi.esdm.go.id.

Juga dengan SMS berantai yang mengatasnamakan Dr. Surono (Mbah Rono) mantan Kepala PVMBG itu tidak benar. Berikut pernyataan konfirmasi dari Mbah Rono:

"Mohon perhatian semua pihak. Saya tdk pernah meramal kapan dan berapa besar letusan gunungapi akan terjadi. Berdasar info sms beranantai saya meramalkan G Kelut akan meletus 2 jam lagi. KABAR TERSEBUT BOHONG, LETUSAN GUNUNGAPI TDK DPT DIRAMALKAN KAPAN DAN BERAPA BESAR LETUSANNYA AKAN TERJADI. SALAM: Surono Staf Ahli Menteri ESDM bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup."

Sekian (*)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun