Mohon tunggu...
Dilla Zhafarina
Dilla Zhafarina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku adalah riak rasa yang tak bersuara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan dan Senja-Nya

27 Maret 2013   09:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Langit bersinar bersama surya yang hendak merangkak pada senja. Sejauh yang bisa diterima retina, tak ada kelam yang terdiam terlalu dalam. Tak ada sendiri yang mengingkari. Tenang, terang, tempat di mana aku bersarang. Kotaku tersayang.

Waktu selalu mengambil sesuatu yang ada di hadapanmu. Berlalu, berlalu. Senja tinggal sepotong dengan semburat merah. Meninggalkanku. Masih disini. Sendiri.

Di hadapanku masih bersisa awan menggumpal, sepertinya turut mengharu ditinggal semburat biru. Sedangkan aku, masih juga tak mampu berguru padanya yang ku sebut ‘petang’ meninggalkan ‘senja’ untuk bersua pada ‘malam’. Aku hanya tau, setiap ada yang meninggalkan, akan ada yang tertinggal. Pada akhirnya semua hanya untuk apa yang Tuhan anggap pantas dan indah..

Tertanda

dilla zhafarina

18:06, Kam 21/03/2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun