Selain itu, Klenteng Hok An Kiong juga beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pengurus klenteng mulai memanfaatkan teknologi modern untuk memperluas jangkauan mereka. Media sosial dan platform digital digunakan untuk menyebarkan informasi tentang kegiatan klenteng, sejarah, dan nilai-nilai budaya Tionghoa kepada generasi muda. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa tradisi dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh klenteng ini terus hidup dan relevan di masa depan.
Klenteng Hok An Kiong di Surabaya merupakan contoh nyata bagaimana sebuah lembaga keagamaan dan budaya dapat bertahan dan beradaptasi di tengah perubahan politik dan sosial yang signifikan. Dari masa kolonial, kemerdekaan, hingga era Orde Baru, klenteng ini telah melalui berbagai tantangan dan terus memainkan peran penting dalam komunitas Tionghoa di Surabaya. Dengan semangat ketahanan dan inovasi, Klenteng Hok An Kiong tidak hanya bertahan tetapi juga terus berkembang, menjadi simbol kekuatan budaya dan keagamaan yang mampu menghadapi perubahan zaman.
  Â
DAFTAR PUSTAKA
Taufiq, A.A., 2019. Regulasi pemerintah Orde Baru terhadap agama Khonghucu di Indonesia (1966-1998). Skripsi, Program Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Suryokusumo, B. & Sugiarto, I., 2016. Arah perkembangan klenteng di Jawa Timur ditinjau dari bentuk atap. Universitas Brawijaya, Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H