Mohon tunggu...
dilla rahma
dilla rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasianer

peminat pendidikan, linguistik, dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPG FKIP UMM Berikan Coaching Clinic dan Mentoring PPL bagi Mahasiswa PPG Prajabatan

18 Juli 2024   15:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   15:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan kompetensi mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan kunci penting dalam mencetak guru-guru yang profesional, siap menghadapi tantangan dinamis dalam dunia pendidikan, dan mampu menerapkan metode pengajaran inovatif serta teknologi terkini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kompetensi ini juga penting dalam rangka memastikan bahwa mereka tidak hanya menguasai materi akademik, tetapi juga memiliki keterampilan kepemimpinan dan etika profesi yang tinggi, sehingga mampu membentuk generasi penerus yang berdaya saing global.

Hal itu mendorong Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menyelenggarakan kegiatan Coaching dan Mentoring Skills Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Tahun 2023 dan 2024. Acara ini berlangsung selama satu hari di Theather DOME UMM pada Rabu, 17 Juli 2024, dengan diikuti oleh 515 mahasiswa dari 19 rombel PPG Prajabatan tahun akademik 2023 dan 2024.

Kegiatan dibuka dengan Laporan Kaprodi PPG, Dr. Iin Hindun, M.Kes yang menekankan pentingnya program coaching dan mentoring dalam membekali mahasiswa PPG dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam praktik mengajar. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para calon guru agar siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan," ungkapnya.

Selanjutnya, para peserta mengikuti sharing session yang diawali oleh Dr. Basuki Agus Priyana Putra, M.Pd., yang membawakan tema "Membangun dan Mengembangkan Jejaring Pembelajaran: Best Practice Pelaksanaan PPL di Sekolah". Dalam sesi ini, Dr. Basuki menjelaskan bahwa jejaring pembelajaran mencakup tiga aspek utama teoritis, regulatif, dan implementatif. "Jejaring pembelajaran tidak hanya tentang berbagi pengetahuan, tetapi juga tentang menciptakan sinergi antara berbagai komponen pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih baik," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Malang itu.

Dr. Basuki juga menggarisbawahi pentingnya strategi mengembangkan jejaring pembelajaran dengan memperhatikan titik pijak awal, menetapkan tujuan, orientasi komponen (diri, orang lain, dan lembaga/lingkungan), media jejaring pembelajaran, dan capaian hasil. Pendekatan ini, menurutnya, akan membantu dalam membangun hubungan yang kuat dan produktif di lingkungan pendidikan.

Selain sesi dari Dr. Basuki, acara ini juga menghadirkan berbagai materi dari pemateri internal UMM. Dr. Nurwidodo, M.Kes, membahas penyusunan modul ajar, sementara Bayu Hendro Wicaksono, Ph.D, memberikan materi tentang Etika Profesi Keguruan. Fahdian Rahmandani, M.Pd., menyampaikan implementasi kurikulum nasional dalam program PPG, dan Prof. Dr. Abdulkadir Rahardjanto meneguhkan karakter ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan. Dr. Sugiarti, M.Si., menyampaikan strategi penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), diikuti oleh Dr. IIn Hindun, M.Kes, yang menjelaskan pelaksanaan PTK. Materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Trisakti Handayani, MM., yang membahas Guru Baru Indonesia yang Berdaya Saing Global.

Dalam paparannya, Prof. Trisakti menggarisbawahi pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman yang cepat di bidang teknologi, sosial, dan lingkungan. "Mahasiswa PPG Prajabatan sebagai calon guru profesional harus memiliki keterampilan unggul agar dapat berdaya saing global. Kompetensi yang harus dikuasai antara lain adalah teknologi dan bahasa asing," kata Prof. Trisakti. Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, seperti Internet of Things, AR/VR, dan AI, serta fokus pada pencapaian kompetensi siswa di era Society 5.0.

"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus menjadi pemain dalam mengatasi kompleksitas permasalahan dunia. Kita adalah warga negara global, global citizenship, yang harus siap berkontribusi," tambah Prof. Trisakti.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang berlangsung interaktif, di mana para peserta mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman. Salah satunya, Kristiana, mahasiswa PPG Bidang Studi PGSD beragama nonmuslim yang sangat terkesan dengan pelaksanaan PPG di UMM. "Meskipun saya minoritas, saya tidak merasa berbeda. Saya justru dirangkul seperti keluarga. UMM tidak hanya memberikan fasilitas dan kualitas pembelajaran PPG yang luar biasa, tetapi memberikan wajah toleransi yang sesungguhnya," ungkapanya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa PPG Prajabatan UMM dapat menjadi guru yang tidak hanya kompeten dan profesional, tetapi juga siap bersaing di tingkat global. (*fd)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun