Terakhir, dia menyampaikan bahwa asesmen untuk kehidupan merupakan upaya mencapai kecerdasan spiritual. Yang mana memainkan peran penting pengembangan dimensi spiritual anak didik. "Salah satu hal penting lain dari asesmen yang mencerdaskan adalah bagaimana asesmen menuntun manusia untuk menuju tujuan hidup yang sesungguhnya. Tujuan hidup sesungguhnya manusia adalah kembali kepada Allah dalam keadaan husnul khotimah," tutupnya.
Menko PMK: Prof Joko dan Prof Syaifuddin adalah Tokoh dalam Proses Awal Kebangkitan UMM
Dalam gelaran ini, Menko PMK sekaligus Ketua BPH UMM, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP berkesempatan hadir secara daring. Dalam sambutannya, Prof. Muhadjir mengatakan, kedua profesor yang dikukuhkan adalah sosok yang iku mengambil bagian besar dalam proses awal kebangkitan Universitas Muhammadiyah Malang. Keduanya meniti karier sejak awal jauh sebelum UMM berkembang menjadi kampus besar seperti saat ini. "Waktu itu saya ingat, kita memang memiliki kebijakan bahwa akan memprioritaskan kualitas dulu, bukan raihan-raihan identitas formal," ungkapnya.
Prof. Muhadjir berharap dengan diraihnya guru besar baru ini akan memperkuat akademik UMM. "Capaian guru besar oleh Prof Joko dan Prof Syaifuddin akan memperkuat sisi akademik UMM, khususnya di FKIP, dan terus membawa UMM menaikkan reputasinya baik di tingkat regional, nasional, maupun global," katanya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H