"Prinsip asesmen ini sangat tepat digunakan dalam pembelajaraan yang menuntut peserta didik tidak sekadar memahai pengetahuan, tetapi juga diharapkan dapat memecahkan masalah kehidupan sepertinya hal tujuan pendidikan biologi dan IPA," pungkasnya. (*)
Prof. Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si: Menggalang Kebersamaan Masyarakat untuk Konservasi DAS Berkelanjutan
Adapula Abdulkadir yang meneliti terkait kebersamaan masyarakat untuk konservasi daerah aliran sungai (DAS) berkelanjutan. Ia mengatakan, DAS menjadi ekosistem terbuka dengan pasokan energi yang berkesinambungan. Segala sesuatu yang terjadi pada ekosistem hulu akan berpengaruh pada ekosistem di hilir.
Ia menjelaskan, pemahaman masyarakat pada sub sistem di DAS seperti pemahaman terhadap capung, vegetasi riparian, dan makroinvertebrata sungai dapat membangkitkan motivasi, niat, dan rasa memiliki di kalangan anggota masyarakat. Apabila masyarakat DAS mamahaminya dengan baik, pada akhirnya mereka bersama-sama menjaga menjaga lingkungan tersebut demi kelangsungan hidup," katanya.
Penelitiannya membuktikan, partisipasi masyarakat akan tumbuh dengan baik jika mereka mengetahui gejala alam dan respons organisme. Pada konteks SDGs, partisipasi masyarakat (SDG 17) pada konservasi DAS mencerminkan integrasi dan interdependensi pada semua sektor pelestarian alam dan Pembangunan. Kontribusi yang telah dibangun akan berpengaruh pada lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Serta sesuai dengan firman Allah SWT pada surah Ali Imran (3:104). (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H