Mohon tunggu...
dilla puspitasari
dilla puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga, Surabaya

Mahasiswa akuntansi yang memiliki ketertarikan terhadap bidang audit. Berminat dalam hal literasi dan pendidikan, selalu ingin belajar hal baru !

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjadi Detektif Conan Versi Anak Akuntansi

10 Juni 2022   13:53 Diperbarui: 10 Juni 2022   15:04 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak kenal karakter Conan Edogawa alias Shinichi Kudo? Yups, dia adalah tokoh utama dalam serial anime Jepang yang berfokus seputar dunia kejahatan "Case Closed".

Mengkisahkan kehidupan tokoh Shinichi Kudo, Detektif SMA yang banyak membantu kepolisian Jepang karena kemampuannya menganalisis kasus misterius. Di serial ini kalian juga akan bertemu dengan tokoh-tokoh dari kepolisian Jepang, bahkan Biro Investigasi Federal atau FBI. Menarik banget kan?

Tapi, tau nggak sih, ternyata kalian para anak akuntansi bisa menjadi layaknya detektif Conan di kehidupan nyata loo, hehe,. Wahhh gimana bisa ya anak akuntansi yang rutinitasnya di depan layar komputer, penuh dengan dokumen, dan dikenal bersahabat dengan kalkulator ini bisa jadi seorang detektif?

Perlu diketahui Ilmu Akuntansi itu luas banget, banyak konsentrasi yang bisa kamu pilih, ada general accounting, auditing, management accounting, tax, sistem informasi akuntansi, dan masih banyak lagi. Nahhh bisa dibilang anak akuntansi itu kayak bunglon, dia bisa menjadi layaknya ahli hukum dengan konsentrasi perpajakan, menjadi ahli IT dengan konsentrasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), dan menjadi layaknya detektif dengan konsentrasi audit.

Lalu apa sih sebenarnya audit itu? Beneran bisa jadi detektif Conan?

Secara umum, auditing adalah akumulasi dan evaluasi bukti dari informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat hubungan antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti memadai secara kualitas maupun kuantitas.

Sama kan seorang detektif juga perlu mencari bukti (evidence) untuk mengungkap sebuah kasus. Yuk kita lanjutkan!

Untuk hal keprofesian terdapat 2 jenis auditor, yakni:

  • Auditor Eksternal, bekerja sebagai penguji komponen dalam laporan keuangan untuk melihat apakah komponen tersebut telah dihitung berdasarkan peraturan akuntansi, seperti PSAK atau GAAP. Tugas seorang auditor eksternal adalah memberikan opini antara lain: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar, dan Tidak Menyatakan Pendapat.
  • Auditor Internal, dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagian manajemen. Sebagian besar auditor internal terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer.

Lalu sebenarnya dimana sisi detektifnya? Eittss tenang dulu, ada salah satu konsentrasi ilmu yang namannya Audit Investigatif/Forensic Accounting.

Forensic Accounting adalah proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya. Akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat secara hukum. Nahhh ini dia alasan mengapa anak akuntansi bisa jadi layaknya detektif Conan versi dunia nyata.

Beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai Forensic Accounting:

  1. Objektive. Investigasi forensik adalah penelitian, penyelidikan, pemeriksaan, bukti data, dan pengumpulan informasi untuk menyajikan fakta berdasarkan temuan dan kesimpulan secara kronologis.
  2. Qualification. Fraud Investigator memiliki latar belakang pendidikan dan profesi yang bervariasi, yaitu akuntansi, keuangan, ilmu komputer, teknik, hukum, kriminologi, psikologi, pajak, dan lain-lain. Sertifikasi, CFE, CISA, CIA, CPA, CA, dll.
  3. Time and scope of work. Investigasi forensik dilakukan hanya jika ada indikasi kecurangan, dan proses yang tidak berulang. Ruang lingkup pemeriksaannya bersifat spesifik dan berdasarkan tuduhan, sebagian besar merupakan keterlibatan permusuhan.
  4. Methodology and presumption. Investigasi forensik menggunakan teknik pemeriksaan penipuan, yaitu tinjauan dokumen, wawancara, forensik komputer, dll. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan bukti untuk membuktikan bersalah atau tidak bersalah dari tuduhan penipuan.

Karakteristik Forensic Accounting:

  • Untuk menggali penipuan.
  • Tingkat skeptisisme yang tinggi.
  • Wawancara (atau interogasi), komputer forensik, tinjauan meja karyawan (penggalian bukti).
  • Materialitas tidak berlaku, tingkat pengawasan yang lebih tinggi di area yang dicurigai.
  • Sangat mendesak, prioritas utama.

Mengapa Forensic Accounting penting? Lihat saja kasus PT. Asabri, jiwasraya, bank century, hambalang, juga dana bantuan sosial di masa pandemi Covid-19. Masih banyak persoalan yang harus diselesaikan. Masih banyak koreksi dan Indonesia membutuhkan generasi penerus bangsa yang memiliki sikap independen, berintegritas, dan profesional untuk memberantas KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) di tanah air tercinta.

Untuk kalian anak akuntansi semangat belajarnya, jadilah penegak integritas, keadilan, dan penyidik laporan keuangan yang independen. Masih ingin menjadi layaknya detektif Conan? Detektif di dunia nyata sepertinya akan lebih menarik daripada di dunia fiktif, hehe, Ganbatte! Anata nara yareru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun