Mohon tunggu...
Nadillah Syabani
Nadillah Syabani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Searching...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Tumbuh dan Berkelanjutan

21 Januari 2023   04:53 Diperbarui: 21 Januari 2023   05:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

You can not not communicate - kamu tidak bisa tidak berkomunikasi.

Diam bukan berarti tidak ada pesan, diam termasuk komunikasi yang memiliki pesan yang bisa dimaknai oleh komunikan (penerima pesan).

Komunikasi dianggap sebagai sebuah proses yang dinamis dan berkembang seiring bertambahnya waktu, usia, pengalaman dan perbendaharaan kata seorang  meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan komunikasi manusia yang pada awalnya belum mengetahui apa apa tentang seseorang, kemudian pengetahuan itu tumbuh dengan mantap ketika ia mengenal orang itu lebih baik.

Oleh karena itu, seharusnya komunikasi berkelanjutan dan tidak berulang. Selalu tumbuh dan akumulatif.

Sebagai contoh seorang bayi yang baru lahir akan mulai menangis, yang mana menangis ini merupakan bentuk komunikasi pertama dan satu-satunya dari bayi tersebut. Jika bayi tersebut tidak menangis, seorang perawat akan berusaha membuatnya menangis, karena menangis juga menandakan apakah bayi tersebut sehat atau tidak. 

Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut akan tumbuh menjadi seorang anak yang kemudian mempelajari kata-kata pertama mereka, belajar bahasa tertentu lalu berkomunikasi dengan orang-orang yang berbicara dengan menggunakan bahasa yang sama. Ketika anak tumbuh, alat komunikasi menjadi luas dan lebih luas.

Hal ini menandakan bahwa komunikasi seseorang dimulai sejak lahir dan berlanjut ketika kehidupan berjalan.

Semoga bermanfaat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun