Buku kegiatan ramadhan sebagai sarana manajemen pendidikan islamÂ
Â
Dilla ayu fadillahÂ
Manajemen pendidikan islam, fakultas agama islam
Universitas singaperbangsa karawangÂ
ABSTRAK Â
Seperti kita ketahui, bulan ramadhan merupakan bulan suci umat islam yang ada setiap tahun sekali, yaitu selama satu bulan penuh. Puasa merupakan kewajiban yang harus dijalankan umat islam ketika sudah mencapai usia baligh. Untuk anak-anak usia dini, atau anak-anak yang masih dalam kategori sekolah dasar, puasa merupakan hal yang tidak diwajibkan. Akan tetapi, belajar berpuasa dan melaksanakan ibadah lainnya seperti shalat, mengaji, merupakan hal yang harus diperkenalkan kepada anak, dan harus dilatih walaupun masih dalam kategori sekolah dasar. Bagi anak-anak sekolah menengah pertama ( SMP), sebagian anak-anak sudah ada yang mencapai usia baligh, terlebih pada remaja sekolah menengah atas (SMA), berpuasa dan shalat adalah hal yang sudah diwajibkan. Karena usia mereka 99% sudah mencapai usia baligh. Dimana wajib melaksanakan perintah ibadah. Dalam hal ini, buku kegiatan ramadhan merupakan suatu jembatan untuk mengisi kegiatan-kegiatan positif selama bulan ramadhan.
Kata kunci : buku kegiatan ramadhan, pendidikan islamÂ
PENDAHULUAN
Dalam pendidikan islam, kegiatan yang mencakup ramadhan pasti selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Dalam hal ini, pencatatan kegiatan siswa yakni  buku kegiatan ramadhan merupakan salah satu program untuk memantau dan memandu kegiatan-kegiatan anak-anak (para siswa-siswi) selama bulan ramadhan berlangsung. Hal ini tentu merupakan suatu hal yang positif.  Melalui buku ini, orangtua dan guru dapat mengetahui kegiatan siswa selama bulan ramadhan.
Pencatatan kegiatan siswa atau yang dikenal dengan buku kegiatan ramadhan ini, bukan hanya untuk anak-anak disekolah dasar (SD) saja. Melainkan pada anak remaja sekolah menengah pertama (SMP) serta sekolah menengah atas (SMA) juga patut ikut serta dalam program buku kegiatan ramadhan ini.
Â
PEMBAHASAN
Dalam satu bulan penuh, terkadang kita lupa kegiatan apa saja yang telah kita kerjakan, atau bahkan selama bulan ramadhan malah menjadi malas-malasan. Tentu saja adanya buku kegiatan ramadhan ini sangat bermanfaat, untuk mengetahui seberapa rajinnya kita beribadah, dalam 24 jam apa saja yang kita kerjakan, mengontrol ibadah, menjaga agar tetap istiqomah, mengisi tadarus serta penceramah.
 Dalam kegiatan ini, peran orangtua juga sangat penting, seperti biasanya anak-anak dimintakan kolom tanda tangan orangtua sebagai bentuk pengakuan telah menjalankan kegiatan-kegiatan keislamian selama bulan ramadhan penuh.  Akan tetapi, peran sekolah juga sangat mendukung terlebih jika di adakannya pesantren kilat. Dimana pesantren kilat tersebut berisikan acara-acara yang memang bersangkutan untuk mengisi buku kegiatan ramadhan tersebut.
Akan tetapi tidak sedikit anak-anak yang tidak mengisi buku kegiatan ramadhan. Mereka beranggapan bahwa itu hal yang biasa-biasa saja bahkan tidak penting. Ada yang asal ceklis kegiatan, Ada yang asal mengisi, bahkan yang lebih penting ada yang tidak mengisi sama sekali. Maka dari itu, Peran orangtua dirumah memang sangat penting. Begitupun peran guru-guru disekolah untuk mengontrol anak-anak dan peserta didiknya. Sehingga program buku kegiatan ramadhan bisa berjalan dengan baik.
PENUTUPÂ
Selagi hal-hal baik bisa dilaksanakan, maka, kegiatan-kegiatan yang memicu pada hal yang positif harus tetap terlaksana. Dalam hal ini, buku kegiatan ramadhan merupakan salah satu kegiatan yang memang berisikan hal-hal yang positif. Maka dari itu, program buku kegiatan ramadhan ini harus tetap berjalan dengan baik, karena hal ini merupakan salah satu sarana manajemen pendidikan islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H