Waktu berlalu dan tidak terasa aku telah mengikuti puluhan lomba literasi yang diadakan oleh berbagai penerbit atau komunitas literasi di Indonesia. Kebanyakan lomba yang aku ikuti belum cukup mampu aku takhlukkan, sehingga aku hanya sebatas menjadi kontributor atau penulis terpilih---bukan pemenang.
Meskipun demikian, hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan kebahagiaanku dalam bergelut di bidang literasi. Justru, hal ini semakin memotivasiku untuk terus melangkah maju dan mengembangkan potensi diriku.
Bergabung dengan Jasa Penulis Artikel
Aku menemukan sebuah status di Facebook milik seorang teman literasi yang sedang mencari penulis artikel. Aku pun sangat tertarik untuk tergabung dengannya. Kontan aku langsung meng-inbox dirinya meskipun sebelumnya tidak pernah mengenalnya.
Dari situ, aku bergabung dengan salah satu jasa penulis artikel yang namanya cukup familiar diantara para blogger. Dari situ pula, aku bisa rutin menghasilkan uang dari menulis. Aku bergabung dengan jasa penulis artikel tersebut pada saat semester 5. Jadi, saat aku masih kuliah, alhamdulillah sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Paling tidak, aku bisa meringankan sedikit beban orang tuaku.
Jalan ninjaku di dunia literasi terus berlanjut. Aku masih beberapa kali mengikuti lomba literasi meskipun tidak sesering dulu. Dalam setahun, mungkin aku mengikuti 4 -- 5 lomba dan keseluruhannya menjadikanku kontributor buku.
Selain karena harus membagi waktu antara menulis, nugas, dan kuliah, aku juga harus menyisihkan waktu untuk bekerja di rektorat. Hal ini lumayan menguras konsentrasiku, sehingga aku harus sering memutar otak untuk membagi waktu.
Bergabung dengan Komunitas Penulis Freelance di Facebook
Kalau boleh aku bilang, Facebook memegang peranan yang cukup besar dalam mengakomodir ruang gerakku di dunia tulis menulis. Hal ini karena di Facebook banyak tersedia berbagai grup komunitas penulis freelance, sehingga aku jadi memiliki wadah yang baik untuk mengembangkan karir.
Dalam grup tersebut, ada banyak pegiat freelance yang mencari penulis maupun mencari pekerjaan sebagai penulis. Tempat itu mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja, sehingga aku juga merasa sangat terbantu karena sempat mengambil beberapa job dari sana.
Aku pun banyak belajar untuk menjadi penulis artikel profesional yang sesuai dengan permintaan klien. Pada dasarnya, setiap agensi penulis memiliki ketentuan masing-masing dalam gaya penulisannya. Sehingga, aku sebagai penulis harus menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat. Aku tidak ingin para klien kecewa dengan tulisanku. Maka dari itu, aku selalu berusaha belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik.
Rupanya, menjadi penulis tidak sesulit yang aku bayangkan. Jalan menjadi seorang penulis sangat terbuka lebar untukku. Memang, pada dasarnya, tumpuannya ada di relasi atau jaringan. Kalau kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama dengan kita, maka bukan tidak mungkin jika pekerjaan kita akan berbau sama dengan mereka.