Mohon tunggu...
Dilla Hardina
Dilla Hardina Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aku Ingin Membaca Buku "Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa"

13 Oktober 2020   10:56 Diperbarui: 13 Oktober 2020   11:55 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shopee.co.id/rupashahtop | penerbit: gagasmedia

Sungguh, dengan wajahnya yang tampan serta otaknya yang cukup cerdas itu sesungguhnya ia bisa mendapatkan hidup yang lebih baik. Akan tetapi, ia memilih hidup yang biasa-biasa saja karena memang tidak menginginkan apa-apa. Ia tidak ingin menjadi siapa-siapa. 

Bisa dibilang, cara hidup Geun Soo adalah representasi nyata dari buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa. Ya, Geun Soo sudah cukup puas dengan hidupnya yang sederhana itu dan tidak menginginkan lebih. Dan itu prinsipnya. Dia tidak ingin punya ambisi untuk mengejar sesuatu. Dari situ aku sadar bahwa kadang, orang menjalani hidup yang biasa-biasa saja karena memang itu pilihan mereka.

Mereka bukan dipaksa oleh takdir atau sekadar pasrah karena keadaan. Tapi memang itulah prinsip hidup mereka. Mereka tak ingin lebih.

Hal yang sama juga dialami Dong Baek, seorang tokoh wanita utama yang ada di drama When The Camelia Blooms. Ia merupakan seorang ibu rumah tangga dan ibu tunggal. Selain itu ia juga mengelola sebuah bar di lingkungan kecil bernama Ongsan. Itu saja. Tidak ada yang istimewa. Hidupnya biasa-biasa saja.

Tapi, aku menangkap bahwa menjadi biasa dan tidak menginginkan sesuatu yang lebih adalah prinsip hidupnya. Padahal, jika ingin lebih mungkin Dong Baek bisa mendapatkan itu. Namun, ia memilih untuk menikmati hidupnya yang sederhana. Bahkan ia membuktikan bahwa dengan keadaannya yang sekarang, ia bisa menjadi pemeran utama!

Memang, tidak ada salahnya menjalani hidup yang biasa-biasa saja. Kuakui dulu aku sangat idealis hingga berpikir bahwa hidup yang tidak pernah diperjuangkan adalah kehidupan seorang pecundang. Sekarang, aku memiliki sudut pandang lain yang berbeda.

Maka sudah sepantasnya aku ingin membaca bukunya Alvi Syahrin yang berwarna hitam dan kuning itu. Demi Tuhan aku ingin sekali membaca buku yang judulnya Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa. Sebab, aku sudah lupa bagaimana rasanya menjalani hidup yang seperti itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun