hidup hanya karena aku bernapas?"
"Apa kau pikir aku benar-benarAku menemukan pertanyaan unik tersebut di dalam sebuah drama korea yang berjudul "Let Me What You Saw". Pada waktu itu, yang melontarkan pertanyaan tersebut ialah Oh Hyun Jun yang merupakan seorang mantan detektif yang kehilangan kekasihnya sejak lima tahun lalu.Â
Lantas sejak itu, ia berusaha menemukan pembunuh dari kekasihnya tersebut. Pada suatu ketika, ia berhasil menemukan seseorang yang membunuh kekasihnya pada lima tahun lalu. Pembunuh tersebut mendapat julukan The Guy karena pada setiap aksi pembunuhannya selalu meninggalkan jejak atau tanda berupa permen. Sejak saat itu, ia akrab dengan sebutan The Guy.
"Apa kau pikir aku hidup hanya karena aku bernapas?" Begitulah pertanyaan yang dilontarkan oleh Oh Hyun Jun saat mendapat teguran dari sahabatnya, Ketua Ha yang merupakan seorang detekktif yang bertugas mengusut sebuah kasus pembunuhan. Sejak kekasihnya meninggal, ia seakan kehilangan segalanya dari dalam dirinya. Entah kebahagiaan, senyuman, dan gairah hidup bahkan ikut mati bersama kekasihnya tersebut.
Lantas, dengan berbekal dialog unik tersebut aku mencoba mengamati orang-orang di sekitarku. Apakah mereka benar-benar hidup hanya karena mereka bernapas? Lalu akhirnya aku mengubah pertanyaan tersebut menjadi "apa kau pikir semua orang hidup hanya karena mereka bernapas?"
Sungguh pertanyaan yang sederhana namun berhasil membuatku untuk berpikir mendalam. Banyak dari orang-orang disekitarku yang hidup dengan biasa-biasa saja. Maksudku, mereka menjalani hidup yang tanpa tantangan. Mereka hidup ala kadarnya, sekadar berada di zona nyamannya.Â
Tidak berani melangkah, terlena dengan kemapanan. Apa hidup yang seperti itu pastas untuk disebut hidup?
Lalu, bagaimana aku memandang hidup? Bagiku, seseorang yang benar-benar hidup adalah ia yang berani mempertaruhkan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang ingin diraihnya. Sebuah usaha ditukar dengan sebuah hasil, begitulah hematku.
Seseorang yang benar-benar hidup ialah dia yang tahu untuk apa ia berada di dunia ini. ia akan memperjuangkan apa yang menjadi impian dan harapannya. Bukankah hidup adalah sebuah perjuangan?
Banyak orang besar lahir dari kesengsaraan serta perjuangan. Pengusaha-pengusaha milyarder itu telah membuktikannya. Bahwa jika ingin hasil yang besar, maka harus diimbangi dengan usaha yang besar pula. Kalau usahanya tidak maksimal atau hanya setengah-setengah, bagaimana bisa mencapai tujuan dengan cepat?
Bukan hanya pengusaha, tetapi kita semua---manusia yang mencoba untuk bertahan hidup harus rela berjuang lebih keras untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan dan impikan. Bukankah manusia selalu memiliki cita-cita dan harapan?
Namun, kenyataan berkata bahwa tidak semua orang memiliki cita-cita atau impian. Sebagian orang merasa cukup puas dengan kehidupan yang telah dijalaninya. dan melakukan aktivitas monoton yang itu-itu saja.