Namanya penulis itu pasti adakalanya pernah mengalami writers block. Apalagi penulis pemula macam aku ini. Writers block itu tanda bahwa otak kita sudah mulai lelah untuk menulis, jadi perlu istirahat.Â
Hal yang biasa aku lakukan ketika writers block mulai menjangkit diriku adalah dengan istirahat. Istirahat itu nanti bisa dibuat untuk tidur, main hp sambil rebahan, atau makan.Â
Aku sih bukan anak yang doyan jalan-jalan (tapi kalau diajak jalan ya mau). Aku biasanya kalau jenuh larinya ke baca buku, nonton drama, dengerin musik, dan karaoke. Maklum, anak rumahan.
Dalam satu bulan itu bisa dihitung aku pergi jalan-jalan berapa kali. Alasannya karena masih terbatas soal uang. Ya, aku hanya menggunakan uang untuk kebutuhan yang benar-benar urgen.Â
Tapi, sesekali aku memanjakan diri buat beli jajan atau nongkrong di kafe. FYI, aku itu suka jajan. Dan nggak bisa hidup tanpa jajan. Biar pun begitu, jajanku masih dalam tahap normal dan aman untuk kantongku.
Setelah pikiran kembali fresh dan sudah siap untuk menulis lagi, ya jangan sia-siakan kesempatan itu. Sebab, musuh terbesar penulis selain writers block adalah rasa malas! Jadi, jangan terlalu dihiraukan perasaan malas itu.Â
Tulis apapun yang ada di kepala. Jangan takut salah, jangan takut kalimat yang keluar dari pikiranmu itu jelek. Kunci dari menulis itu ya nulis aja. Bukan mikir. Kalau kebanyakan mikir, justru malah buat kita jadi bingung dan itu membuang-buang waktu. Jadi, nulis aja.
Jangan kebanyakan mikir. Kadang, tulisan satu bab nggak bisa sekali jadi dalam satu hari. Kadang aku butuh waktu sampai berhari-hari untuk mikir kelanjutannya. Kadang juga nggak mudah.Â
Hari ini nulis, terus besoknya meneruskan yang kemarin. Aku nggak bisa kayak gitu. Kadang aku butuh waktu lama untuk mengendapkan tulisan itu hingga jeda beberapa hari, lalu aku buka-buka lagi.
Baca lagi part terakhir, kalau ada pikiran cemerelang ya nulis lagi. Kadang, disela-sela menulis itu, aku mendapat inspirasi untuk nulis sesuatu yang lain.Â
Kalau inspirasi itu datang, ya aku nulis aja. Banyak tulisan terbengkalai jadinya karena aku endapkan semuanya. Ada yang sudah jadi, ada yang belum jadi.