Mohon tunggu...
Dilla Rahma
Dilla Rahma Mohon Tunggu... Guru - Guru

Knowledge comes from experience

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fasilitator Pembelajaran

20 November 2024   15:01 Diperbarui: 20 November 2024   15:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan media pembelajaran di kelas mencerminkan perubahan dalam teknologi, metode penyampaian materi pembelajaran, serta perkembangan peserta didik dari masa kemasa. Penggunaan media pembelajaran pada sebelum abad 20 menggunakan papan tulis dan kapur, lalu berkembang menggunakan papan putih spidol dan OHP. Pada tahun 1980an menggunakan televisi dan proyektor LCD. Pada awal tahun 2000 menggunakan pembelajaran berbasis web, presentasi dengan software, adanya laboratorium komputer dan internet. Pada era 2010 sampai dengan sekarang menggunakan smartphone dan tablet, platform pembelajaran daring, video converence, realitas virtual (VR), augmented reality (AR), media sosial dan konten digital dan yang terakhir artificial intelligence (AI) dan akan terus berkembang dimasa depannya. Setiap tahap perkembangan ini menggambarkan bagaimana media pembelajaran terus berubah seiring kemajuan tekhnologi dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan cara belajar peserta didik.

Guru sebagai fasilitator pembelajaran salah satu perannya adalah memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh dan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna dengan mengintegrasikan teknologi dan media. Penggunakan teknologi dan media dalam pembelajaran akan menciptakan pengalaman belajar yang dinamis dan kontekstual. Pemanfaatan tekhnologi dan media ini juga dapat mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

Guru sebagai fasilitator pembelajaran harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk memastikan pembelajaran tetap relevan, efektif, dan menarik peserta titik. Penguasaan teknologi, metodologi pembelajaran inovatif, membangun lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dimana setiap peserta didik merasa dihargai dan didukung. Dengan mengikuti perkembangan zaman guru sebagai falitator dapat memastikan pembelajaran tetap relevan dan membantu peserta didik siap menghadapi tantangan dimasa depan.

Pembelajaran matematika bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik dalam berbagai konsep dan penerapnnya yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari, studi lanjut dan karir peserta didik. Matematika melatih peserta didik untuk berpikir secara logis, sistematis, dan kritis dalam menyelesaikan masalah. Hal ini membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang rasional dan terstruktur. Pembelajaran matematika juga bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berhitung yang baik, baik dalam operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian hingga keterampilan berhitung yang lebih kompleks.

Matematika disebut sebagai ilmu yang berjenjang karena pembelajarannya yang bersifat bertahap, saling berhubungan, dan setiap konsep yang dipelajari bergantung pada pemahaman terhadap konsep sebelumnya. Maksud konsep berjenjang dalam konteks matematika adalah untuk dapat memahami konsep yang lebih kompleks, siswa perlu menguasai konsep dasar terlebih dahulu. Maka dari itu didalam pembelajaran matematika  guru sering memberikan latihan soal kepada peserta didik.

Latihan soal bukan hanya melatih untuk mengerjakan soal, tetapi juga membantu siswa memahami pola, strategi dan penalaran yang digunakan dalam matematika. Dengan latihan yang berulang, peserta didik tidak hanya belajar menyelesaikan soal tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, ketekunan dan konsistensi yang penting dalam menghadapi tantangan matematika dan kehidupan sehari-hari.

Salah satu cara guru agar bisa memfasilitasi siswa dalam belajar adalah dengan menggunakan media seperti pen tab, proyektor LCD, video konferensi (zoom), video editor (capcut), materi pembelajaran (power point) dan internet. Langkahnya adalah :

  • Membuka materi yang berbentuk power point
  • Menjelaskan dengan menggunakan pen tab
  • Menayangkan dengan menggunakan LCD
  • Merekam dengan menggunakan zoom
  • Materi yang telah dijelaskan disimpan dalam bentuk pdf dan di unggah di google drive
  • Setelah pembelajaran selesai video di edit/ bisa langsung diunggah  di youtube
  • Link materi yang telah diunggah di google drive di tambahkan di deskripsi video youtube

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas guru bisa menyediakan video pembelajaran untuk peserta didik. Peserta didik bisa mengulang materi yang telah dipelajari di kelas secara mandiri di rumah dalam bentuk  video dan pdf yang sudah diunggah guru di media sosial (youtube).

Contoh hasil pembelajaran matematika dengan menggunakan media di atas :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun