Penasaran apa yang di obrolkan di antara mahasiswa fakultas kedokteran dalam kesehariannya? Topik utama bahan diskusi pastinya akan mengenai ilmu kedokteran dan pasien. Tapi sebagaimana umumnya manusia, kita juga suka bergosip dan berkeluh kesah.
Nah, disini mari saya perkenalkan 6 kata bahasa gaul fakultas kedokteran, atau 'slang' yang biasanya digunakan mahasiswa fakultas kedokteran untuk mewarnai serba serbi percakapan kami.
- Darah Biru
- Ambis
- Manikom
- Pato
- Ding dong
- DST
Sebelumnya saya mau memberitahu kalau kata - kata ini adalah yang sering digunakan di daerah Yogyakarta dimana dulu saya kuliah. Definisi dan kata gaul akan mungkin berbeda di daerah lain. Â
Darah Biru
Pernah mendengar kata darah biru? Darah biru adalah deskripsi yang diberikan pada sekelompok bangsawan atau yang mempunyai keterunan kerajaan. Nah, apa kaitan dengan fakultas kedokteran kan ya? Walaupun mungkin di Yogyakarta tidak menutup kemungkinan memang ada mahasiswa kedokteran yang mempunyai keturunan kerajaan, kata darah biru digunakan di situasi yang sedikit berbeda di fakultas kedokteran.
Di lingkungan mahasiswa kedokteran, darah biru adalah sebutan yang biasanya digunakan untuk memanggil mahasiswa yang mempunyai orang tua dokter. Tidak harus orang tua, bisa kakek, nenek, kakak atau saudara lain. Dan, ke-'darah biru'-an ini lebih ketara kalo koneksi dokternya lulusan alumni dari universitas yang sama. Khususnya waktu di rotasi klinis, kalau mahasiswanya menjadi koas di departmen yang sama, misal orang tuanya adalah spesialis obgyn, dan anaknya lagi menjalankan stase obgyn, bisa terjadi sedikit favoritisme terhadap mahasiswanya.
Sebagaimana para kompsioner yang sedang membaca ini ketahui, nepotisme adalah sesuatu yang sangat umum terjadi didunia kerja, termasuk kedokteran.
Ambis
Ambis itu cukup jelas ya. Berasal dari kata ambisius, ambis adalah sebutan yang digunakan pada mahasiswa yang sangat kompetitif dalam pembelajarannya. Kata ini seringnya ada konotasi negatif. Sebagai contoh, jika ada mahasiswa yang setiap kali habis kuliah, dia datang ke dokternya langsung untuk diskusi dan menanyakan hal - hal yang kurang dia pahami di kelas, akan ada mahasiswa lain yang memberikan sindiran mengenai kerajinannya.
"Eh, itu si A ngapain sama dokter B?"
"Biasalah, si A kan anak ambis." Â