Mohon tunggu...
D.A. Dartono
D.A. Dartono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggemar bacaan dan pegiat literasi.

Senang berdiskusi, berdialog dan sharing ide. Curah gagasan, menulis dan tukar-menukar pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kambing Korban dan Kambing Hitam

15 Februari 2012   07:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya melihat dr segi sejarah.

Kalian memegang peran (akting) dalam panggung drama sejarah sebagai kambing hitam dan kambing korban dari para penguasa politik.

Kalian memegang peran sebagai 'pembuat masalah' saat politik pemerintah bermasalah.

KALIAN MENABUR BENIH2 KEBENCIAN KEMANA-MANA.

TABURAN BENIH KEBENCIAN ITU AKAN MENUMBUHKAN KEBENCIAN DI MANA-MANA.

SAAT WAKTUNYA TIBA...

SAAT PENGUASA BERGANTI...

KALIAN AKAN DIKORBANKAN...

KALIAN AKAN DITINGGALKAN...

KALIAN AKAN DIBIARKAN...

MENJADI MANGSA MASSA YANG MEMBENCI DAN INGIN MENGHAKIMI KALIAN..

saya hanya ngasih saran dan nasehat...

bukan mengancam dan merencanakan kejahatan utk kalian.

semoga kesadaran, hal2 kebaikan dan hidayat menerpa diri kalian. aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun