Mohon tunggu...
Dila Nur Fadhilah
Dila Nur Fadhilah Mohon Tunggu... Consultant, Freelancer -

Hey, My name is Dila. welcome to my kompasiana blog. Hope you can enjoy it. feel free to write any comments below, and tell me what comes into your mind! For more amazing article, visit http://kata-dila.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksinasi, Jadi Harus Bagaimana?

17 Juni 2017   18:33 Diperbarui: 17 Juni 2017   18:49 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERINGATAN & PERHATIAN!

Artikel ini adalah untuk informasi saja. Informasi dalam tulisan ini didasarkan pada pengalaman dan pemikiran saya sendiri berdasarkan penelitian yang tersedia. Ini bukan nasihat medis. Saya bukan dokter dan saya tidak bertanggung jawab atas hal yang merugikan anda dalam bentuk apapun yang disebabkan oleh artikel ini. Konsultasikan dengan dokter anda sebelum memulai diet atau pengobatan apapun.

Polemik tentang perlu atau tidaknya vaksinasi bagi bayi merupakan masalah yang kompleks dan sensitif sejak dulu. Namun permasalahan ini kembali mencuat sejak salah satu public figure tanah air, Oki Setiana Dewi, memutuskan tidak memberi vaksin kepada anaknya dan berakhir pada terjangkitnya penyakit campak yang cukup serius.

Netizen mulai angkat bicara. Sebagian menyayangkan sikap Oki yang memutuskan tidak memberi vaksin kepada buah hatinya, sebagian lagi yang anti-vaksin mulai bingung dan mencari info yang bersebaran di media maya, dimana sayangnya masih banyak sumber dan kredibilitas informasi tersebut yang masih harus dipertanyakan kebenarannya.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa ilmu pengetahuan dan pola pikir masyarakat di Indonesia belum semuanya bisa dikatakan "baik". Masih banyak diantara mereka yang belum bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang "kelihatannya" benar. Belum lagi informasi di Internet mengenai ilmu pengetahuan dan kesehatan dalam bahasa Indonesia masih sangat minim. Informmasi lebih lengkap dan komprehensif tentunya lebih mudah didapat dari artikel dan jurnal ilmiah dalam bahasa inggris. Namun lagi-lagi, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum bisa membaca jurnal artikel ilmiah berbahasa inggris dengan baik. Hal ini membuat mereka beralih ke artikel berbahasa Indonesia yang banyak ditulis dengan bahasa-bahasa "gaul" sehingga mudah dipahami, namun tentu kredibilitasnya masih perlu dipertanyakan, dimana banyak pula informasi yang ngawur dan kadaluarsa bertebaran disana...

.

.

Baca selanjutnya : http://kata-dila.blogspot.co.id/2017/06/vaksinasi-jadi-harus-bagaimana.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun