Mohon tunggu...
Dila Nur Fadhilah
Dila Nur Fadhilah Mohon Tunggu... Consultant, Freelancer -

Hey, My name is Dila. welcome to my kompasiana blog. Hope you can enjoy it. feel free to write any comments below, and tell me what comes into your mind! For more amazing article, visit http://kata-dila.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketika yang Muslim yang Meragukan "Syariah"

1 Maret 2017   11:58 Diperbarui: 1 Maret 2017   12:07 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu diisuatu pagi yang cerah, Saya lagi ngobrol dengan teman-teman SMA. yaa, reunian lah ceritanya. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba pembicaraan kami mengarah ke ekonomi syariah. Sampai suatu titik ada teman saya, seorang muslimah berjilbab panjang yang berkata:

"Aah, Bank Syariah mah sama aja kayak Bank konvensional. Cuman beda nama aja. Prakteknya ya gitu-gitu juga. Kayaknya mah yang lain juga gitu. Asuransi, Pegadaian. Makanya gue tetep pake' Bank Konvensional. karena toh ya sama aja."

Ya, saya cukup kaget dengan apa yang dia katakan. well sebenernya masih banyak sih masyarakat awam yang menanggap lembaga keuangan syariah dan konvensional itu "cuman beda nama". jadi kalau saya ketemu dengan orang seperti itu, saya mungkin gak kaget-kaget banget. Tapi kali ini lain ceritanya. Orang yang mengucapkan kalimat itu adalah teman saya seorang muslimah yang berjilbab panjang, yang hobi banget ikut kajian di mesjid-mesjid. Saya cuman bisa geleng-geleng kepala dan menjelaskan secara perlahan perbedaan Bank Syariah dan Konvensional.

Saya tidak akan membahas semua perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional disini, karena pasti bakalan panjang banget penjelasannya. Tapi singkat saja akan saya jelaskan sedikit. Coba deh suruh Bank Konvensional untuk tempelin tulisan "Syariah" dibawah logonya. satu hariiii aja, gak usah lama-lama. Saya jamin, mereka pasti gak mau. Pasti gak mau! Kenapa? karena untuk bisa nempelin tulisan "Syariah" butuh komitmen tersendiri. Ada aturan-aturan yang harus dijalankan dan itu gak sembarangan. Ada juga dewan pengawas yang harus diikutsertakan. Singkatnya, kalau gak mau ikuti aturan dan gak punya dewan pengawas syariah, sebuah lembaga tidak boleh nempelin tulisan "Syariah" di logonya.

Persetujuan aturan dan pengawasan itu tugasnya gak gampang, bro! Untuk bisa berlabel "syariah", prosesnya bisa lama. Karyawan yang bekerja di lembaga tersebut juga tentunya harus mengikuti training terlebih dahulu. jadi ya bener-bener gak bisa sembarangan. 

So, buat kamu yang merasa muslim tapi masih meragukan dan mempertanyakan "Syariah", saya sarankan untuk mari sama-sama kita belajar lagi. Di luar sana banyak loh, orang non-muslim yang beralih ke lembaga keuangan berbasis syariah karena sistem syariah dirasa lebih menguntukngkan. Jadi malu dong, kalo kita yang Muslim justru meragukan "Syariah".

Iya gak?

Punya pertanyaan ingin konsultasi seputar masalah keuangan? kunjungi:

https://axasyariah1.wixsite.com/axa-syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun