Mohon tunggu...
Dilan Diarka
Dilan Diarka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Realitas Kondisi Tenaga IT di Indonesia

8 Agustus 2017   11:51 Diperbarui: 8 Agustus 2017   12:09 2738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kinhtevadubao.vn

Ia menambahkan, beberapa universitas bahkan mulai menawarkan online class untuk profesional. Jadi jika dimungkinkan ada yang mau belajar tentang digital marketing, atau coding, ketika mereka sibuk mereka bisa lewat online.

Sementara itu, kendala lain yang menyebabkan tenaga IT di Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan pasar adalah kemampuan nontechnical skill yang masih minim, seperti melakukan komunikasi dengan bahasa Inggris. Selain nontechnical skill, tenaga IT Indonesia bisa diandalkan, tergantung kebutuhannya.

"Sayangnya karena banyak perusahaan luar yang mau investasi di Indonesia, jadi ada banyak communication barier di mana orang Indonesia secara Inggrisnya tidak bisa komunikasi. Jadi salah satu yang mau aku encourage karyawan adalah cobalah bahasa Inggris, belajar leadership, atau communication skill."

Kualifikasi Tenaga IT yang Dibutuhkan Industri

Kebutuhan industri akan tenaga IT memang berbeda-beda di tiap perusahaan. Namun, tentunya ada kualifikasi umum yang minimal dimiliki kandidat agar bisa dilirik perusahaan, terlepas dari kemampuan technical.

Biasanya, perusahaan merekrut tenaga technical berasal dari lulusan IT, computer science, matematika, statistika, atau data science. Sementara, untuk kemampuan nontechnical akan lebih menilai personalitas kandidat, seperti kemampuan kerja sama tim, mau belajar banyak, juga kontribusi yang pernah dilakukan pada pekerjaan sebelumnya.

"Jadi, kalau bisa campur orangtechnical dengan personality yang cocok, will be really good. Tapi biasanya yang jadi challange, orang technical itu communication skill-nya kurang. Jadi balik lagi, perusahaannya mau enggak ngerekrut orang-orang yang mungkin aja komunikasinya kurang, tetapi mau belajar, mau dilatih," ucap Imeiniar.

Biasanya, kata dia, penyaringan terkait technical skill datang dari perusahaan langsung karena tiap perusahaan berbeda-beda IT skill set-nya. Sementara, Michael Page sendiri akan membantu mengarahkan test online sesuai dengan platform yang diberikan perusahaan, serta test yang sifatnya nontechnical.

Lalu, jika ingin memilih antara tenaga IT luar negeri dan dalam negeri dari segi technical skill, Imeiniar menjawab bahwa tenaga IT di tiap negara itu punya plus minusnya masing-masing. Untuk kebutuhan pasar Indonesia, Imeiniar lebih merekomendasikan tenaga IT Indonesia, bukan orang luar.

"Biasanya kalau lulusan luar negeri Inggrisnya bagus. Jadi, memang untuk technical ini enggak mesti lulusan luar negeri. Karena sebenarnya universitas di sini sudah bagus-bagus kok, bahkan beberapa lebih bagus dari yang di luar negeri," ucap dia.

Kalaupun perusahaan Indonesia mengharuskan merekrut tenaga asing, hal itu karena kebutuhan akan tenaga IT yang sangat jarang di Indonesia. Bahkan tidak ada sebelumnya. Imeiniar mencontohkan, seperti data modelling yang memang bidang itu masih sangat baru di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun