Mohon tunggu...
Dila Hibatun Maolida J
Dila Hibatun Maolida J Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya mempunyai hobi menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peran Mahasiswa dalam Mengembangkan Tanaman Obat Keluarga melalui KKN

2 Februari 2025   22:54 Diperbarui: 2 Februari 2025   22:54 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Pada Minggu, 2 Februari 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Peradaban Bumiayu bersama Kelompok Wanita Tani "Sekar Madu 1" melaksanakan kegiatan penanaman tanaman obat keluarga (toga) di Desa Sidaurip, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan serta memberdayakan sumber daya lokal. Kegiatan ini patut diapresiasi karena memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat setempat. Tanaman toga seperti jahe, kunyit, temulawak, dan lidah buaya bukan hanya sekadar tanaman biasa, tetapi memiliki nilai manfaat yang sangat besar, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun ekologi.

       Tanaman toga telah lama dikenal sebagai alternatif obat alami yang aman dan murah. Di tengah maraknya penggunaan obat kimia yang sering kali menimbulkan efek samping, tanaman obat keluarga menawarkan solusi yang lebih alami dan minim risiko. Misalnya, jahe dan kunyit memiliki kandungan antiinflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara itu, lidah buaya dikenal memiliki manfaat untuk kesehatan kulit dan pencernaan.

     Adanya penanaman toga di Desa Sidaurip, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya tanaman obat ini dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia dan meningkatkan pola hidup sehat secara alami.

       Selain manfaat kesehatan, tanaman toga juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Jika dikelola dengan baik, hasil panen tanaman obat dapat dijual ke pasar lokal atau bahkan dikembangkan menjadi produk olahan seperti jamu, minyak esensial, atau minuman herbal. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya bisa memanfaatkan tanaman toga untuk kebutuhan pribadi tetapi juga sebagai sumber penghasilan tambahan.

        Kelompok Wanita Tani "Sekar Madu 1" dapat berperan lebih jauh dengan mengolah hasil tanaman toga menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Jika usaha ini dikelola secara serius dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin produk-produk toga dari Sidaurip bisa menembus pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar daerah.

       Dari sisi lingkungan, tanaman toga juga memiliki kontribusi positif. Penanaman tanaman ini dapat meningkatkan keseimbangan ekosistem lokal, mengurangi risiko erosi tanah, dan meningkatkan kesuburan lahan. Selain itu, keberadaan tanaman toga juga membantu menjaga keanekaragaman hayati, terutama di daerah pedesaan yang masih memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian berkelanjutan.

      Jadi, dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan lahan kosong untuk hal yang lebih produktif. Tidak hanya berkontribusi terhadap keseimbangan ekologi, tetapi juga memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi keberlanjutan kehidupan di desa.

      Inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Peradaban Bumiayu bersama Kelompok Wanita Tani "Sekar Madu 1" adalah langkah kecil dengan manfaat besar. Penanaman tanaman toga bukan hanya sekadar kegiatan menanam, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong, pemberdayaan masyarakat, dan kepedulian terhadap kesehatan serta lingkungan.

       Diharapkan, program ini tidak berhenti  sebagai kegiatan seremonial semata, tetapi dapat terus dikembangkan dan dilanjutkan oleh masyarakat secara mandiri. Dengan demikian, Desa Sidaurip bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengoptimalkan potensi tanaman toga untuk kesejahteraan bersama. Semoga langkah ini menjadi awal dari perubahan yang lebih besar menuju masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera.

Penulis: Hiqmatul Khasanah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun