Mohon tunggu...
Nur Fadilah
Nur Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif universitas islam negeri sunan gunung djati bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Misi dan Tujuan Manajemen Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu

28 November 2024   08:06 Diperbarui: 28 November 2024   08:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nur Fadilah/Mahasiswa MPI/S1. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pada umumnya, misi dan tujuan umum pemasaran ada tiga yaitu (1) agar terjadi perubahan pengetahuan positif masyarakat terhadap lembaga tersebut, (2) perubahan sikap yang baik terhadap lembaga tersebut, dan (3) perubahan tindakan yang dikehendaki dari perilaku masyarakat tentang lembaga pendidikan tersebut.

5 Untuk hal itu, perlu disadari bahwa pemasaran jasa pendidikan bukan merupakan suatu program atau kegiatan bisnis yang dilakukan oleh lembaga pendidikan agar sekolah/madrasah yang dikelola tersebut mendapat siswa sebanyak-banyaknya, tetapi melainkan merupakan tangungjawab semua pihak. Pada intinya dalam pemasaran jasa pendidiknan, lembaga pendidikan bertujuan untuk memuaskan konsumen sebagai pengguna. 

"Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan sirkulasi anatara pihak satu dengan beberapa pihak lain yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Karenanya harus memiliki langkah pembelajaran yang berdasarkan teori-teori tertentu"6 Atas dasar itu, secara konseptual Manajemen Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu, dibangun atas teori-teori, sebagai berikut:

Pertama, Menciptakan Permintaan atau Demand

Tujuan pertama manajemen pemasaran adalah untuk menciptakan permintaan melalui berbagai cara. membuat cara terencana untuk mengetahui preferensi dan selera konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, yang berkualitas. 

Kualitas Layanan Dalam Perspektif Islam, mengajarkan bahwa dalam memberikan layanan dari usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang lain.

Kedua, Menciptakan Kepuasan Pelanggan

Manajer pemasaran harus mempelajari permintaan pelanggan sebelum menawarkan barang atau jasa apa pun kepada mereka. Yang perlu dipelajari adalah bahwa menjual barang atau jasa tidak sepenting kepuasan pelanggan yang didapatkan. Pemasaran modern berorientasi pada pelanggan. Dimulai dan diakhiri dengan pelanggan.

 Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap satu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan bersifat dinamis. 

Oleh karena itu, tantangan besar bagi setiap organisasi adalah mencari peluang agar dapat mewujudkan kepuasan pelanggan secara konsisten dengan sedemikian rupa sehingga tetap cost-effective bagi organisasi serta merupakan tujuan suatu perusahaan jasa karena melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan usaha dan penigkatan profitabilitas perusahaan. Kualitas layanan mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.

Ketiga, Pangsa Pasar atau Market Share

Menurut Sofian Assauri pengertian pangsa pasar adalah suatu analisis untuk mempelajari besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh perusahaan yang biasanya dinyatakan dalam prosentase yang disebut dengan istilah market share. 

Setiap bisnis bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasarnya, yaitu rasio penjualannya terhadap total penjualan dalam kontek perekonomian. Misalnya, Pepsi dan Coke saling bersaing untuk meningkatkan pangsa pasar mereka. Untuk ini, mereka telah mengadopsi iklan inovatif, pengemasan inovatif, kegiatan promosi penjualan, dll

Keempat, Peningkatan Keuntungan

Departemen pemasaran adalah satu-satunya departemen yang menghasilkan pendapatan untuk bisnis. Keuntungan yang cukup harus diperoleh sebagai hasil dari penjualan produk yang ingin memuaskan. Jika perusahaan tidak menghasilkan laba,maka tidakk akan mampu bertahan. Selain itu, laba juga diperlukan untuk pertumbuhan dan diversifikasi perusahaan. 

Konsep laba materialis tersebut menjadi lebih penting dan tetap terjaga kepentingannya melalui reproduksi ilmu serupa Kamayanti et al. (dalam Ekasari) menjelaskan bahwa; "hal ini dilakukan untuk memelihara konsep akuntansi materialis yang maskulin untuk memastikan bahwa pihak yang berkuasa atas informasi akuntansi tetap menjadi penguasa (memelihara status quo)". Padahal jika ditelisik lebih jauh, Islam menawarkan interpretasi melampaui materialisme atas keuntungan. 

Dalam Al Qur'an, banyak ayat-ayat yang menyinggung tentang keuntungan baik yang berkaitan dengan perniagaan (bisnis) ataupun yang berkaitan dengan tata cara perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan yang berkaitan dengan keuntungan dalam Al-Qur'an tidak dikhususkan untuk perniagaan, namun lebih banyak ditujukan kepada manusia sebagai individu

kelima, Pencitraan Produk yang Baik di Mata Publik

Untuk membangun citra produk yang baik di mata publik adalah tujuan manajemen pemasaran lainnya. Jika departemen pemasaran menyediakan produk-produk berkualitas kepada pelanggan dengan harga yang wajar, tentunya akan menciptakan citra yang baik pada pelanggan. 

"Citra yang positif bagi sebuah instansi sangat penting karena jika citra tersebut sudah didapatkan maka masyarakat akan menerima dengan baik jasa yang dihasilkan oleh instansi".  Islam mengajarkan guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas

Tulisan ini disarikan dari bahan ajar mata kuliah sekolah islam terpadu part 4 Pengembangan Program Pendidikan Islam Unggulan. Dosen pengampu Prof.Dr.H.A.Rusdiana M.M

Natizah dari part 12 ini adalah

pertama, Kegiatan Sekolah Islam Terpadu, merupakan kegiatan sirkulasi anatara pihak satu dengan beberapa pihak lain yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

kedua, ada intinya dalam pemasaran jasa pendidiknan, lembaga pendidikan bertujuan untuk memuaskan konsumen sebagai pengguna.

ketiga, Kegiatan inti pemasaran jasa pendidikan, yaitu adalah adanya strategi bauran pemasaran.

keempat, Pelayanan pendidikan adalah memberikan layanan terbaik yang berorientasi pada kepentingan pelanggan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun