Mohon tunggu...
Dila Fadilah
Dila Fadilah Mohon Tunggu... Bidan - Midwifery students

Haus ilmu itu perlu, asal jangan haus pujian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dialog Ibu dan Bidan dalam Asuhan Kebidanan Menyusui ASI Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19

19 Desember 2020   13:57 Diperbarui: 19 Desember 2020   14:07 8639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KASUS

Ny. X adalah seorang ibu yang bekerja pada PT. Primatex. Ia melahirkan bayinya 2 bulan yang lalu yaitu pada bulan September 2020. Masa cuti nya tinggal 2 minggu lagi. Ia ingin menyusui bayinya secara eksklusif meskipun ia bekerja. Namun lagi-lagi ia takut pada masa pandemi covid-19 ini jika ingin menyusui bayinya. Terlebih dia juga harus bekerja.

Anda sebagai seorang bidan, bagaimanakah konseling yang tepat Anda berikan untuk ibu tersebut?

Jawaban : Memberikan edukasi dan saran sebagai berikut :

"Memang cara menyusui paling tepat dan ideal dengan cara meneteki, namun tidak semua ibu dapat terus menerus meneteki bayi karna factor pekerjaan seperti ibu sekarang ini, SARAN saya dengan ini ibu hendaknya mengetahui cara memerah, menyimpan, dan memberikan ASI selama ibu bekerja, terlebih saat ini sedang masa pandemic covid-19 harus pintar pintar mencari waktu untuk melakukan pemerahan dan penyimpanan ASI trsebut, tapi ibu tak perlu khawatir dengan kondisi pandemic ini, ibu tetap harus mengikuti protocol Kesehatan sebelum masuk kerumah dan sebelum memerah ASI ataupun meneteki bayi, sebisa mungkin maximal ibu dalam kondisi bersih dan steril dengan menggunakan hand sanitizer"

Buatlah scenario (dialog/percakapan) konseling kasus diatas !

DIALOG

Ny X : Assalamualaiku ibu bidan

Bidan : waalaikumsallam, silahkan masuk dan cuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun ya ibu, dan mohon untuk tetap menggunakan masker ya bu, jika sudah silahkan duduk ibu.

Ny. X : baik ibu bidan terimakasih

Bidan : Ny. X dan bayi bagaimana kabar nya?

Ny X : Alhamdulillah saya dan anak saya sehat sehat aja bu bidan

Bidan : syukur kalau begitu, Kemarin saya sudah berkunjung kerumah ibu untuk memberikan edukasi mengenai menyusui ya bu, jadi kunjungan ibu ke PMB saya untuk menanyakan mengenai apa ya bu, ada yang bisa saya bantu?

Ny X : jadi begini ibu bidan, sebelum melahirkan saya kan memang bekerja di PT. Primatex, saya cuti 2 bulan yang lalu bu bidan, nah dalam waktu 2 minggu lagi saya harus masuk bekerja Kembali bu bidan, yang ingin saya tanyakan, bagaimana ya bu bidan cara saya menyusui anak saya, sedangkan saya dan suami saya menginginkan bayi saya tetap diberikan asi eksklusif saja, terlebih sekarang sedang maraknya pandemic covid-19, saya harus bagaimana ya bu bidan?

Bidan : Baik ibu saya mengerti, sebelumnya ibu hebat sekali ya baru 2 bulan cuti sudah mau mulai bekerja lagi, sehat sehat ya ibu dan bayinya

Ny X : hehe iya bu alhamdulillah badan sudah seger dan sudah bisa aktivitas mah saya harus semangat bu demi memenuhi kebutuhan sehari hari, jadi bagaimana bu bidan?

Bidan : Baik ibu sebelumnya saya mohon izin untuk memberikan pengetahuan terlebih dahulu agar ibu dapat melakukannya dengan pengetahuan tidak asal asalan ya ibu demi kebaikan ibu dan bayi ibu.

Ny x : Baik ibu tidak apa apa silahkan bu bidan

Bidan : baik ibu jadi seperti ini  "Memang cara menyusui paling tepat dan ideal dengan cara meneteki, namun tidak semua ibu dapat terus menerus meneteki bayi karna factor pekerjaan seperti ibu sekarang ini, SARAN saya dengan ini ibu hendaknya mengetahui cara memerah, menyimpan, dan memberikan ASI selama ibu bekerja, terlebih saat ini sedang masa pandemic covid-19 harus pintar pintar mencari waktu untuk melakukan pemerahan dan penyimpanan ASI trsebut, tapi ibu tak perlu khawatir dengan kondisi pandemic ini, ibu tetap harus mengikuti protocol Kesehatan sebelum masuk kerumah dan sebelum memerah ASI ataupun meneteki bayi, sebisa mungkin maximal ibu dalam kondisi bersih dan steril dengan menggunakan hand sanitizer"

Ny x : Oh seperti itu ya bu bidan, jadi kalua pada saat saya sebelum berangkat kerja saya harus menyiapkan atau memerah ASI agar bayi saya tetap menyusu dengan Asi eksklusif, lalu bagai mana ibu bidan waktu kadadaluarsa ASI tersebut ?

Bidan : Jadi setelah ibu perah ASI nya, ibu bisa langsung masukan ke botol yang ada tutup perekatnya, agar tidak basi dan langsung masukan ke Frizer, nah ada juga pada saat ibu mengeluarkan asi dari frizer waktu bertahanya asi di luar prizer tidak boleh dilamakan harus langsung di minum setelah di Asi tersebut sudah di cairkan, kurang lebih waktu Asi bertahan di luar prizer adalah 4 jam, jika lebih dari itu ibu buang saja karna sudah tidak baik d konsumsi

Ny x : oh jadi seperti itu ya bu bidan, lalu bagaimana dengan konsisi pandemic seperti ini, saya masih khawatir dan cemas bu bidan ?

Bidan : seperti yang sudah saya katakana sebelumnya, ibu dapat menyusui bayi dengan cara menetek ataupun di perah dan pompa , ibu tetap harus menggunaka protocol Kesehatan ya bu, insya allah aman dan semua nya akan baik baik saja

Ny x : oh begitu bu bidan, baik bu bidan saya mengerti

Bidan : alhamdulillah kalua ibu dapat mengerti maksud dari apa yang saya katakana pada ibu, jika sudah paha apakah ada yang ingin ditanyakan lgi ibu?

Ny x : sudah cukup tidak ada yang ditanyakan lagi bu bidan

Bidan : Baik kalua begitu ibu semangat ya sehat sehat semuanya

Ny x : iya bu bidan aamiin, terimakasih banyak bu bidan, saya langsung pamit saja ya bu karna saya sedang ada urusanlain, jadi buru buru,

Bidan : baik sama sama, silahkan ibu

Ny x : assalamualaikum bu bidan

Bidan : waalaikumsalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun