Mohon tunggu...
dila
dila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - FKG- Universitas Jember

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keberagaman Suku Dayak di Bumi Borneo

11 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 11 Juni 2024   22:15 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian Leleng Khas Kalimantan Timur Menggunakan Properti Bulu Burung Enggang.  sumber : informasi pribadi

Tarian Leleng Khas Kalimantan Timur Menggunakan Properti Bulu Burung Enggang.  sumber : informasi pribadi
Tarian Leleng Khas Kalimantan Timur Menggunakan Properti Bulu Burung Enggang.  sumber : informasi pribadi
Provinsi Kalimantan Timur mempunyai kebudayaan tariannya yang khas  yaitu tari leleng. Tari leleng merupakan kesenian rakyat suku Dayak yang ada di pedalaman Kalimantan Timur. Jaman dahulu, mereka tinggal di Kawasan hutan, dengan sumber penghidupan dari aktivitas perladangan, berburu dan mengumpulkan hasi hutan. Dalam kehidupannya, mereka percaya bahwa nenek moyang mereka datang ke bumi dengan perantara burung Enggang. Oleh karena itu, mereka sangat menhormati burung Enggang. Salah satu bentuk penghormatan terhadap burung Enggang diekspresikan melalui seni tari, khusunya dengan menggunakan perlengkapan tarian berupa bulu burung Enggang, yang disebut kirip. Bulu burung itu dipakai untuk menghiasi kedua belah tangan, sehingga menyerupai kipas. Selain itu hiasan bulu burung ini dipakai pula di topi.

Tarian ini, menceritakan Utan Along, yaitu sebutan bagi seorang gadis yatim yang sedang bimbang karena kekasihnya pergi dan belum kembali. Berputar-putar melambangkan kebimbangan seperti halnya orang yang sedang kebingungan dan kemudian mondar mandir. Begitu juga utan Along yang sedang kebingungan. Karena hal itulah dinamakan leleng. Properti yang digunakan pada tari leleng Kalimantan Timur dalam pertunjukkannya berupa bulu burung enggang. Bulu burung enggang memiliki peran penting dalam acara adat dan tarian tradisional, menjadi bagian ayang tak terpisahkan dari kesakralan upacara serta keindahan Gerakan tarian ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun