Perkenalkan nama anandia purti umur 22 tahun, biasa di panggil ndia, yang harus merubah diri sendiri menjadi yang lebih baik lagi. Dimulai pada saat SMA kelas satu ndia adalah seorang yang tidak terlalu suka bergaul, dan orangnya cuek, tentu saja pas SMA ini harus banyak-banyak begaul dan bersosialisasi, ndia mempunyai 2 orang teman dekat yaitu meli dan claudy hanya mereka yang selalu bersama ndia, sampai akhirnya di semester 2 datanglah anak baru yang bernama pira, pira ini anaknya suka bergaul dan juga baik-baik aja dan juga berteman sama ndia serta teman-teman kelas lainnya, namun setelah satu kejadian yang tidak ndia sangka yaitu orang  yang disukai oleh pira ini ternyata malah menyukai ndia, semenjak saat itu sikap pira terhadap ndia berubah drastis.
padahal ndia sendiri juga tidak menyangka kenapa pria ini malah suka sama dia, dan ndia juga gak mau tau masalah percintaan, cuman menganggap temanan saja, tapi pira tetap tidak percaya apa yang dilakukan ndia, pira tidak mau berteman dengan ndia lagi, dan dia juga menghasut 2 teman ndia untuk tidak berteman, kata pira udah gak usah berteman sama dia, udah ngambil orang yang aku suka, dia juga pendiam kan dan juga biasa-biasa aja, tidak disangka kedua teman ndia ini percaya dengan kata-kata pira dan mulai menjauhi ndia.
sekarang ndia hanya sendiri walaupun masih ada yang mengajak dia berbicara namun hanya sekedar saja tidak sedekat itu, menjadi ndia tidaklah mudah, tidak mempuyai teman di SMA adalah hal yang paling menyakitkan, walaupun begitu untung saja dirumah ndia selalu di dukung oleh keluarga agar selalu diberi kekuatan untuk menuntut ilmu. ndia belajar dengan giat dan harus buktikan kepada teman-temannya kalau dia bisa lebih dari yang mereka bilang, apa salah ndia seorang pendiam, apa tidak boleh ndia menggapai cita-citanya.
pantang menyerah ndia belajar dan berusaha untuk bisa mendapatkan nilai yang tinggi, yaitu dengan berusaha aktif dikelas dan mulai sering bertanya dan akhirnya tibalah ujian semester, ndia dengan penuh semanat mengerjkan soal-soal harus bisa kata ndia. setelah selesai ujian semester saatnya pembagian lapor ndia sangat bangga dengan diri sendiri karena nilainya naik, ndia selalu ingat keluar orangtua yang selalu mendukung, atas kerja keras ndia lakukan selama ini, emang benar kalau kita berusaha pasti bisa meningkatkan jauh lebih baik lagi.
selanjutnya, masuklah kelas 2 SMA, untung saja ndia tidak lagi sekelas sama pira karena dia memilih jurusan lain, kini ndia mempunyai teman-teman yang baik, saling membantu, belajar bersama. sampai saat itu masih baik-baik saja, namun semunya berubah setelah ndia mengagumi seorang ini yatu nic, ndia sungguh hanya bisa mengaguminya dari jauh, ndia sungguh ingin dekat namun segan sepertinya tidak bisa, setela bebera bulan ndia mengaguminya, ndia baru tau ternyata dia sudah ada yang punya, tidak disangka oleh ndia, ndia kecewa kenapa dia baru tahu sekarang dan udah terlanjur suka juga, efek dari itu nilai ndia menurun di semester itu ndia berusaha untuk terlihat biasa saja, emang ya kalau lagi sekolah gak harus jatuh cinta apa lagi dia gak cinta, dengan susah payah ndia lupakan sampai akhirnya ndia bisa lupa sedikit. dan akhirnya nilai ndia berangsur naik lagi di semester 2.
setelah itu, tidak terasa ndia telah naik ke kelas 3 SMA ndia fokus belajar untuk mengejar kuliah ditempat yang diimpiannya, tidak disangka oleh ndia kedua teman ndia yaitu meli dan claudy meminta maaf ke ndia, ndia bingung harus lakukan apa, kenapa mereka bisa percaya sama pira, ndia akhirnya memaafkan temannya tersebut dan akhirnya mereka berteman kembali, dan pira sangat marah mengetahui hal tersebut, kemudian kedua teman mila bilang mereka tidak akan percaya apa yang dikatakan oleh pira, pira sangat benci sama mila, ternyata alasan pira benci sama mila karena mila terlalu sempurna punya teman yang baik, keluarga cemara sementara pira tidak, hal tersebutlah membuat pira menjadi menghasut teman-teman untuk menjauhi ndia. menjadi pira sulit juga namun hal yang dilakukan pira itu juga salah kalau memang iri harusnya meningkatkan lagi bagaimana bisa kita dihargai bukan malah menjatuhkan dan menghasut.
Akhir kisah, akhirnya ndia dan teman-teman seangkatannya pun lulus, namun ini bukan akhir dari perjuangan namun ini adalah awal untuk masa depan ndia serta teman-temannya mau menentukan ke arah mana nantinya, ndia yang berjuang menuntut ilmu banyak lika-liku, pertemanan, akhirnya semuanya bisa telewati dalam 3 tahun ini. tidak sia-sia ndia akhirnya keterima diuniversitas impiannya melalui doa-doa dari orang tua serta usahanya sendiri.
Pesan dari penulis setiap orang punya masalah masing-masing yang nampaknya baik-baik saja belum tentu baik, dan yang nampaknya buruk itu juga belum tentu buruk kita tidak tahu dibalik kisah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H