Mohon tunggu...
ratna dila
ratna dila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi melukis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keefektifan Penggunaan Air sebagai Peredam Suhu Mesin Kapal

11 September 2024   23:49 Diperbarui: 11 September 2024   23:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seperti yang kita tahu, air adalah kebutuhan utama manusia karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air, Seiring bertambahnya usia seseorang, kebutuhan air akan berbeda, jadi kapan pun dan dimana pun manusia harus selalu meminum air. Hal ini dikarenakan air memiliki fungsi penting bagi kesehatan tubuh yang dimana berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit untuk tubuh. (Kurnia dkk, 2020)

Di bumi, air merupakan salah satu unsur paling penting yang juga ternyata mempunyai keterkaitan dalam berbagai bidang sains dan teknologi. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada kebutuhan dasar manusia, tetapi juga meluas ke ranah inovasi teknologi yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Dalam bidang sains, sering kita jumpai bahwa air sering digunakan sebagai indikator dalam mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan, selain itu air juga digunakan sebagai media dalam ekperimen maupun proses penelitian dalam bidang sains. Keefesiensi mesin dan kegunaan dalam era industri yang semakin maju, air menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya oprasional.

Air sebagai Peredam Suhu pada Kapal

 

Saat ini, peran kapal menjadi semakin penting terutama dalam jasa pelayaran khususnya Angkatan laut. Hal ini bukan karena maksud lain, melainkan angkutan laut relatif lebih murah dibandingkan dengan metode transportasi lain. Dari ungkapan tersebut, Angkatan laut menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia baik transportasi untuk penyebrangan maupun pengiriman barang. Tidak menutup kemungkinan menyebabkan kapal menjadi sarana transportasi yang terus beroperasi, sehingga pentingnya untuk memperhatikan kinerja mesin induk. 

Kerja sebuah mesin induk sangat dipengaruhi oleh sistem pendingin dan pelumasan, karena jam kerja mesin dimaksimalkan oleh operator untuk melakukan aktivitas kerjanya. Disamping itu, bagian-bagian mesin yang tidak menutup juga memengaruhi jam kerja dari bagian-bagian mesin yang kemungkinan mengalami overheating.

Saat ini umumnya kapal menggunakan mesin diesel yang dianggap lebih efisien dibandingkan mesin uap sebagai motor penggerak utamanya. Para masinis di kapal harus memberikan perhatian lebih serius terhadap mesin kapal khususnya mesin induk. Pembakaran yang diperoleh dari bahan bakar melalui silinder menghasilkan panas, terutama saat mesin induk bekerja, menyerap komponen yang bergerak. Dari proses tersebut, diperlukan adanya pendinginan agar menutup kemungkinan mesin mengalami pemuaian, overheating, dan kerusakan bahan serta logam yang dapat menyebabkan penurunan efisien dari kinerja mesin dan perubahan bentuk. Namun, kerusakan dapat terjadi pada mesin induk, akibat pendingin yang kurang sempurna dan sirkulasi yang tidak bekerja dengan normal, hal ini yang dapat mengurangi daya kerja suatu mesin. Sebagai upaya dalam mencegah perpendekan daya kerja suatu mesin induk, air tawar bisa digunakan sebagai alternatif media pendingin tertutup maupun terbuka dengan air laut.

Bahwasanya ada alat bantu sebagai pemindah panas yang bersumber dari mesin induk dengan media air laut yang disebut cooler, air laut tersebut lalu mendinginkan air pendingin (air tawar yang dimana air tawar tersebut digunakan untuk menyerap panas, dan nantinya dibuang keluar kapal. Dalam jangka yang tidak pendek kapal dapat beroperasi dengan sangat baik, selama kita selalu memperhatikan sistem pendingin air tawar yang berada kapal, yaitu pada mesin induk.

 Menjaga suhu agar tetap stabil merupakan fungsi utama dari pendingin, yang dimana menjaga mesin agar tetap stabil dan tidak mengalami pendongkrakkan suhu yang melonjak sebagai akibat pembakaran bahan bakar didalam silinder dan terjadinya suatu gesekan. Selain itu, pendinginan juga dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan dan keausan.

 Umumnya, ada dua cara yang biasanya dilakukan oleh kapal niaga beserta dengan motor bantunya yaitu menggunakan sistem pendinginan secara langsung (terbuka) dan sistem pendinginan secara tidak langsung (tertutup).

 

Nah apasi maksudnya? Yuk kita bahas!!

Menurut pendapat Maleev (2016:89) cara pendinginan langsung (terbuka) merupakan cara  pendinginan langsung yang dimana menggunakan satu media pendingin saja, yaitu dengan menggunakan air laut. Proses yang terjadi dalam pendinginannya menggunakan air laut yang di pompa melewati filter kemudian air laut disirkulasikan ke seluruh bagian-bagian mesin yang membutuhkan pendinginan, melalui pendingin minyak pelumas dan pendingin udara yang kemudian dipergunakan untuk mendinginkan kepala silinder, dinding silinder dan katup pelepas gas, setelah itu air laut dibuang keluar kapal.

 Cara pendingin langsung (terbuka) memiliki beberapa kelebihan yakni daya yang dibutuhkan  untuk menyebarkani air lebih kecil dibandingkan cara pendingin tidak langsung, tidak memerlukan banyak alat, dan lebih sederhana. Namun, dari berbagai keuntungan tersebut, cara ini juga tidak menutup kemungkinan memiliki kerugian, yaitu mudahnya mengalami korosi pada instalasi pipanya yang disebabkan oleh air laut.

 Yang kedua yaitu cara  pendingin tidak langsung (tertutup), sistem ini dalam prosesnya menggunakan dua media pendingin, yang digunakan adalah air tawar. Proses pendinginannya dengan cara air tawar yang digunakan untuk mendinginkan bagian-bagian motor, sedangkan air laut digunkan untuk mendinginkan air tawar. Kemudian, air laut dibuang dari kapal dan air tawar bersirkulasi dalam siklus tertutup.

 Adapun beberapa kelebihan  yang didapat dari cara  pendingin tidak langsung (tertutup) yaitu salah satunya kecilnya kemungkinan untuk mengalami korosi. Adapun beberapa kerugian yang dialami yaitu terbatasnya persediaan air tawar pada kapal, karena cara ini banyak memerlukan pompa sirkulasi sehingga menyebabkan daya yang diperlukan untuk mensirkulasikan air pendingin lebih besar,

 Dalam berbagai aplikasi industri, kendaraan, dan perangkat elektronik, pengolahan suhu yang efektif sangat penting untuk mencegah kerusakan. Suatu mesin yang terbuat dari material besi maupun alumunium akan mengalami peningkatan suhu disaat digunakan terus-menerus, sehingga menyebabkan panas yang tidak dapat ditransfer dengan efektif. Hal ini dapat menyebabkan mesin menjadi overheat dimana beberapa komponen terganggu kinerjanya, dan dengan suhu yang terus meningkat dapat menyebabkan penggunaan bahan menjadi meningkat. Oleh sebab itu, penggunaan air menjadi pilihan yang  cocok untuk meredam suhu mesin yang berlebih.

 Salah satu solusi yang makin diakui sebagai peredam suhu yang efektif adalah air. Hal ini dikarenakan, air memiliki kalor jenis yang sangat tinggi, yaitu sekitar 4200 J/kg derajat celcius, ini berarti bahwa air memerlukan banyak kalor untuk mengubah suhunya, sehingga air dapat menstabilkan suhu dengan lebih baik dibandingkan dengan bahan lain. Air juga dapat menyerap atau melepaskan panas dalam jumlah yang relatif besar hanya dengan sedikit perubahan suhunya sendiri, dengan demikian, air tidak hanya menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan, tetapi menjadi kunci dalam meredam suhu mesin, sehingga mesin dapat bekerja dengan optimal serta irit bahan bakar untuk mendongkrak produktivitas bagi sebagian industri.

 

 DAFTAR PUSTAKA

 

JOHANDI, VERGIAWAN. KARYA ILMIAH TERAPAN OPTIMALISASI KINERJA COOLER PENDINGIN AIR TAWAR MESIN DIESEL PENGGERAK UTAMA KAPAL MT. FORTUNE PACIFIC XLIX. Diss. Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, 2023.

 LUQMAN, ABDUL KHAMID. OPTIMALISASI PENDINGINAN MAIN ENGINE DENGAN PEMASANGAN FRESH WATER COOLER DI MT. ANGGRAINI EXCELLENT. Diss. POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG, 2023.

 BASRI, BASRI. PENGARUH TURUNNYA TEKANAN AIR LAUT PENDINGIN MESIN INDUK DI MT. LINEO 101. Diss. Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, 2022.

 Kurnia, Dadang, et al. "Pembinaan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Untuk Media Pembelajaran IPA Interaktif." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1.1 (2020): 22-29.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun