Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembalikan Anakku, Eril

2 Juni 2022   21:09 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:16 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Berapa lama aku menunggumu nak,

Sungai Aaree,
Di hari ke delapan ini
Aku masih berdiri mendekam di bibirmu
Sudah lama anakku kau peluk
Hawamu begitu dingin
Dia butuh kehangatan
dari detak jantung kami

Risau hati, tak bisa kujelaskan
Airmu yang biru
Membekas dalam sembilu
Dia, Anakku Eril
Dia tak berdosa padamu
Rayuanmu begitu mesra
Anakku terbuai mencicipi
Ragamu yang lugu

Lagu lama kau putar
Anakku kau terkam
Dia memanggil namaku
Seruannya membuatku merinding
Dalam mimpi selayang

Jiwa ku kau bawa menyaru
Jeritan rindu samakin menggebu
Mata teropong membelah sungai
Namun , anakku masih kau ikat
Kembalikan raga dan jiwa anakku
Berdamailah semesta
Kuingin bawa Eril pulang ke rumahku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun