Berapa lama aku menunggumu nak,
Sungai Aaree,
Di hari ke delapan ini
Aku masih berdiri mendekam di bibirmu
Sudah lama anakku kau peluk
Hawamu begitu dingin
Dia butuh kehangatan
dari detak jantung kami
Risau hati, tak bisa kujelaskan
Airmu yang biru
Membekas dalam sembilu
Dia, Anakku Eril
Dia tak berdosa padamu
Rayuanmu begitu mesra
Anakku terbuai mencicipi
Ragamu yang lugu
Lagu lama kau putar
Anakku kau terkam
Dia memanggil namaku
Seruannya membuatku merinding
Dalam mimpi selayang
Jiwa ku kau bawa menyaru
Jeritan rindu samakin menggebu
Mata teropong membelah sungai
Namun , anakku masih kau ikat
Kembalikan raga dan jiwa anakku
Berdamailah semesta
Kuingin bawa Eril pulang ke rumahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H