Orang Tua mulai panik, kalau sekolah ditutup
Gara gara banyak orang yang mengeluh sakit, dan disarankan untuk melakukan  tes swab dan hasilnya positif. Mereka hanya disuruh isolasi mandiri di rumah, karena tidak termasuk gejala serius, namun bisa menular dengan cepat . Jadi kasus ini kembali memberikan kabar buruk untuk ibuk ibuk rumah tangga yang anaknya kembali belajar online.
Sempat bernapas lega karena beberapa bulan ini anak disekolahkan, dan kembali mengerutkan dahi untuk anak belajar online. Besarnya biaya untuk beli paket dan orangtua yang bekerja membuat mereka kewalahan dengan tugas anak sekolah yang menumpuk, dan anak anak pun tidak paham dengan pelajaran.
Beberapa anak anak mudah terinfeksi karena kelalaian dalam menggunakan prokes di sekolah  atau diluar rumah.
Semoga keadaan cepat pulih dan anak anak kembali duduk dibangku sekolah dan bertatap dengan gurunya.
Kementerian kesehatan angkat bicara
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan karena hal tersebut pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak terlalu penting.
"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," katanya, Minggu (9/1).
Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski seseorang telah divaksinasi COVID-19 dua dosis, virus tersebut tetap bisa menginfeksi.
Artinya vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari virus COVID-19. Bahkan kebanyakan kasus konfirmasi Omicron saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasi nya.
"Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan" ucap dr. Nadia.