Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah yang Melebur

24 Juni 2021   23:35 Diperbarui: 24 Juni 2021   23:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diriku milikku
Mulutku punyaku
Kau dan aku
Tak satu

Apalagi yang harus dipertahankan
Jikalau mulutku kau bungkam
Apalagi yang kau belenggu
Jika ragaku kau tipu

Dinding kota yang menunjang langit
Hingga rumah tak bertiang
Adalah saksi bahwa aku
Berdiri di tengah neraca yang tak seimbang

Diriku bukan bisu
Diriku hanya buntu

Banyak hal yang tak bisa kupercaya
Dikhianati oleh manusia beribu dusta
Orang-orang  yang mengubah cermin
menjadi lebur
Dia harus belajar lagi dari bayangan
Yang memiliki wujud satu

Diriku masih aku
Dengan jati diri yang tak palsu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun