Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dialog sebelum Kematian Datang

2 Desember 2020   00:15 Diperbarui: 2 Desember 2020   00:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Nyata

Dialog Akhir bulan November

"Aku, ingin sekali pergi kesuatu tempat yang indah, dimana tak satupun orang mengenaliku, dan menikmati hari-hari seorang diri" ucapnya dengan tersenyum
Namun pandangan nya begitu jauh, mungkin saja telah menembus dinding beton rumahku

Tak sampai disitu, dia kembali mengulang dialog yang maknanya sama.
"Za, awal Desember aku ingin pulang kampung dan rehat sejenak" dia menatapku dengan raut wajah bahagia

Dan akupun menyetujui nya. Kulihat beberapa hari belakangan ini, kondisinya kurang sehat. Meskipun kita masih bercanda gurau, dan melakukan rutinitas yang menyenangkan.

Detik ini, diawal bulan Desember. Tuhan mengabulkan permohonan nya. Mungkin saja dia telah berdialog panjang dengan Tuhan, baik subuh, matahari diujung kepala, atau ketika matahari digantikan bulan.

 Semua itu hanya rahasianya dengan Tuhan. Karena Tuhan telah menjelaskan bahwa kematian adalah kepastian bagi setiap yang bernyawa. Sesuai dengan isi surat Al Imran : 185

Berbunyi " tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu......"

Penjelasan yang begitu dalam, yang akan menghampiri kita kapan saja, dimana saja, dan persiapkan saja diri kita masing-masing.

(Selamat jalan dosenku. Cuplikan dialog berdasarkan pengalaman buk Eza dengan almarhumah )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun