Jadi yang bisa kita petik dari cerita diatas ialah tak peduli kamu harus menjadi orang tua terlebih dahulu. Namun jadilah manusia yang berhati tenang pikiran dan jiwa.Â
Perlakukan anak, saudara, orang lain sebaik mungkin. Kadang mereka bukan tipekal yang bisa mengekspresikan diri dihadapan orang lain namun memendam sampai membekas menjadi penyakit hati dan pikiran. Rey adalah perwakilan dari orang-orang yang pernah tersakiti oleh orang terdekat.
Ingat kita hidup dalam dunia sosial. Bertindak lah sewajarnya dalam berteman. Oh ya kamu harus bisa memahami psikologi orang lain. Tak perlu kamu tahu banyak hal, yang penting kamu menjadi orang yang peka dan bisa memahami banyak hal.
Oh ya Rey adalah nama samaran. Tapi ini adalah cerita nyata. Aku mohon doa nya teman semua agar Rey* bisa sadar dari koma dan bisa beraktivitas kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H