Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kato Nan Ampek, Cara Komunikasi Orang Minangkabau

16 Mei 2020   15:47 Diperbarui: 7 Juni 2021   16:00 19438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kato Malereng
Artinya kata melereng. Didalam keluarga pasti kita memiliki orang yang sangat kita segani, dan janggal kalau kita berbicara terlalu dekat dan terbuka. Kalau berbicara dengannya kita juga berkias. Contohnya dengan saudara istri/suami, mertua, dan menantu.

Baca juga : Musyawarah dan Gotong Royong dalam Adat Minangkabau

3. Kato Mandata
Artinya kata mendatar. Ibarat teman sebaya, yang sama besar. Meskipun seumuran tetap saling menghargai dan berbicara dengan sewajarnya. Intinya saling mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan pergaulan. 

4. Kato menurun
Artinya kata menurun. Berbicara dengan seseorang yang umurnya dibawah kita. Sebagai kakak, selalu ajarkan adiknya perilaku yang baik. Boleh minta bantuannya dengannya, tapi juga dengan sikap yang bijak. 

Selalu ajarkan dari dini untuk bertanggung jawab kepada sang adik. Karena hidup rukun ditentukan dari kepribadian seseorang, yang akan menjadi panutan keluarga dan orang sekitar.

Baca juga : Tradisi Merantau Suku Minangkabau

Jika sikap dan aturan ini, kita praktekkan dan pahami dengan baik. Siapapun itu akan dihargai oleh orang lain. Kuncinya dengarkan orang berbicara 2 kali, setelah itu baru bicara. Gunakan kata-kata yang halus dan berbicaralah lemah lembut. Agar lawan bicara bisa nyaman berkomunikasi denganmu. Saya akhiri tulisan ini dengan pepatah dibawah ini.

(Basasok bajarami, bapandam pakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo diinggiran.

Artinya:
Kalau ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi mutunya)

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun