Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anakmu Rindu, Bapak!

8 Februari 2020   11:01 Diperbarui: 8 Februari 2020   11:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pintu lift terbuka, saya dipandangi oleh sepasang suami istri parubaya dan pria berbadan gemuk. Mereka terlihat harmonis, sang ayah mempermainkan tombol lift dan mencubit kepala istrinya. Istrinya pun kesal. Begitupun dengan anaknya yang ikutan jail. 

Karena kesal si ibu mulai cerewet "sikapmu itu bisa min dilihat orang, padahal udah kuliah, masih aja kayak bocah" bisiknya. Saya pun pura-pura tak mendengar dan acuh. Langsung aku teringat ayah dikampung yang jg hobi jail.

Jarak tak peduli dengan rasa rindu yang mencekam. Melihat senyuman dari keluarga kecil itu, aku dikoyak oleh rindu suasana rumah. Hari ini aku memilih untuk berpisah dengan berpindah haluan di negri orang. Jakarta kota primadona pilihan untuk mengais rejeki. Ikut nimbrung dengan jutaan manusia dari berbagai pelosok negri baik dalam maupun luar. Tidak ada yang salah dengan Jakarta dia hanya ibu kota kecil sempit  yang sibuk oleh rutinitas dan berpacu dengan waktu. 

Jakarta bukan tujuan untuk liburan tapi berpikir untuk menghasilkan pikiran dan tenaga luar biasa.

aku yakin setiap proses dialami oleh manusia untuk bertahan sampai esok dan masa yang akan datang.
masa depan ditentukan oleh langkah sampai kau dipuncak perjuangan yang akan membuahkan hasil, hingga kau memetik jerih payah yang selama ini kau tanam, pupuk dan kaurawat tiap harinya..

Biarlah rasa rindu kehangatan bersama keluarga ini, aku simpan di lubuk yang paling dalam. Hingga saatnya akan kupeluk erat mereka disaat bersua kelak, yang belum tahu pasti waktunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun