Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gilang, Aku Ikhlas

16 Oktober 2019   11:15 Diperbarui: 16 Oktober 2019   11:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kata Sebo dia lagi sibuk persiapan untuk pameran karya" ungkap May, dengan mata melirik kanan kiri, berupaya cuek dengan ketidakhadiran Gilang dengan melihat roundown kegiatan yang disinari dengan senter HP.

"Penanggung jawab makan malam siapa ya?" Tanyaku dengan May

"Gilang kemana sih? Akhir-akhir ini aku sering mimpiin dia lo May" jawab Lulu dengan nada rendah.

"Aduh, ngak nyambung kali jawaban Lu, sekarang fokus aja sama kegiatan penutupan ini, palingan besok ketemu di kampus" jawabku dengan cuek.
Langsung Lulu memukul pundakku dengan kertas rundown.

"Susah curhat sama kamu May"  Kesal Lulu.

Kemudian salah satu teman memanggil Lulu dari HT "Monitor Lulu untuk ke kemah P3K"

"Ya, tunggu di Sana" jawab May yang panik. Ketika yang lain sibuk dengan tanggung jawab masing-masing . Saya berjalan menuju ke tiap kemah peserta, dan memantau keadaan peserta Pramuka. Sebagai Tim P3K bersama Lulu ,saya harus memastikan kesehatan peserta setelah siap kegiatan hiking tadi siang.

Lentera cahaya malam dengan  lampu corong, menyinari di beberapa titik. Membuat tempat perkemahan berkilau di bawah sinar bulan. Obor api pun ikut menyemarakkan kegiatan pramuka malam ini. Nyanyian binatang malam ditengah hutan menemani langkahku di setiap kemah.

Seperti biasa jam 10 malam kami semua panitia  berkumpul untuk evalusi. Hal yang paling kutunggu untuk bisa melihat Gilang lebih dekat. Tapi karena Gilang tidak hadir. Suasana hatiku tidak semangat malam ini.

Raut wajah Lulu yang murung, sangat begitu jelas. "Gilang mana sih" bisik Lulu keribuan kalinya.

"Fokus sama kegiatan Lu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun