-Petang kelabu-
Saudaraku direlung duka
Kini dia dan keluarga menatap tanpa berkedip
Lidah api dengan rakus melahap sampai kenyang
Sebuah gubuk yang malang
Gubuknya tinggal sejarah
Api itu berpesta dengan kawanaanya
Tanpa sadar, penghuninya meratap dibalik layar pesta
Gubuknya, menjadi harta abu
Aroma kepahitan, lumpur kesedihan menjadi satu
Dia saudaraku yang harus kita bantu
Saudaraku, ingat!!
hari esok matahari masih bersinar
Semoga kesabaran bersamamu
 Hadirnya takdir  karena ada alasan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI