Namun  beberapa pohon yang mati telah roboh dan menempel di pohon sebelahnya. Biasanya beberapa burung sering membuat sarang di batang pohon yang mati. Iyol melangkah mendekati pohon mati tersebut, sedangkan yang lain melihat sekeliling dan  telinga menangkap suara burung. Mereka bertiga juga bersiul-siul untuk mengelabui burung- burung hutan.Â
Kadang mendapat balasan siualan, kadang hanya suara binatang uyi-uyia. Â uyi-uyia sejenis kumbang yang bewarna hijau yang selalu bersuara nyaring untuk memohon supaya cuaca hari ini panas.Â
Berbeda dengan katak yang selalu memohon supaya turun hujan.
Tidak sia-sia pengamatan yang dilakukan Rande, ternyata dari jarak beberapa meter Rande melihat seekor murai jantan sedang bersantai di ranting pohon.Â
Sepertinya burung murai tersebut sedang memberikan sinyal kepada murai betina. Rande menyuruh semua temannya tenang dan tidak bersuara.Â
Rande langsung memfokuskan bidikan terhadap burung tersebut, dengan berhai-hati dan kawan yang lain melihat Rande menembak. Ketika bidikan senapan dilakukan ,burung murai tersebut sangat peka dengan lingkungan. Burung murai terbang dan Rande serta kawan yang lainnya kecewa.
 Namun kekecewaan dihilangkan dengan canda dan tawa dari sikomba melihat Iyol yang sudah tertipu dengan sarang burung yang dilihat . ternyata sarang yang didekati tersebut ialah sarang tupai.
"ang Yol, buat Den malu, membedakan sarang buruang samo tupai se ndak pandai ang" mereka tertawa terbahak-bahak.
Padahal Rande sudah ahli dalam menggunakan senapan. Karena dia sudah terlatih dari SD dan sering ikut berburu dengan saudaranya yang juga hobi berburu.
"kalau dapek Murai tuh tadi, den jual ke Uda Ucay mah", kecewa Rande
"masih banyak burung Murai di Hutan, jadi ang tak usaha kecewa berat " pangkas Roga yang sedang mengikat rambut keritingnya dengan mengambil akar pohon yang berserabut di tanah.
Tidak lupa Rogi dan Iyol memasang jerat untuk rusa.
"mana tahu rejeki kito Yol "bisik Rogi dan Iyol senyum-senyum