Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Waspada Buka Puasa dengan Racun

10 Mei 2019   17:42 Diperbarui: 10 Mei 2019   17:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waspada buka puasa dengan racun.

Racun yang kita produksi tiap waktu ialah plastik. Tidak hanya racun bagi manusia namun juga racun bagi mahkluk hidup dan ekosistem. Plastik ialah sejenis alat praktis yang digunakan untuk tempat wadah barang.  Plastik tidah hanya sebuah kantong yang bervarian warna, bening, hitam, merah, belang-belang dan lain-lain. Sekarang ini manusia sudah hidup bergantung dengan plastik. Plastik dianggap penyelamat sekaligus bencana bagi manusia. Kenapa demikian? berdasarkan penelitian penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai ganguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik).

Selain itu plastik juga susah diuraikan oleh mikroorganisme.  Berbagai penelitian telah menghubungkan Bisphenol A dengan dosis rendah dengan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon testetoren, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitive terhadap hormone dan membuat seseorang menjadi hiperaktif.

Sebagaimana yang kita ketahui sampah plastik selalu di produksi setiap detik oleh manusia. Bagaimana tidak, kalau setiap membeli makanan di pasar tradisional, supermarket, kedai harian, beli jajanan kaki lima dan tempat pembelanjaan lainnya pasti menggunakan plastik sebagai wadah pembelajaan.

Apalagi sekarang bulan puasa semua jajanan pasar kuliner atau takjil ramadhan pasti menggunakan plastik.  Semakin banyak makanan yang dibeli semakin banyak plastik yang anda produksi. Plastik tidak hanya sebuah kantong kresek, melainkan juga seperti: botol-botol minuman jus, gelas, pipet, piring, dll.    Sebenarnya plastik ini tidak hanya salah konsumen namun para penjual pun juga tidak inisiatif menggunakan bahan alami untuk membungkus jualannya.

Meskipun plastik itu bersih,  tetapi kita harus waspada dengan kandungan platsik yang membahayakan manusia untuk jangka waktu kedepannya. Waspada dengan penggunaan  plastik yang terkontaminasi langsung dengan makanan anda. Ingat bulan puasa itu harus berbuka dengan yang bersih dan sehat, bukan terkontaminasi dengan racun.
Jika memang sahabat kompasiana ingin membeli makanan, cobalah ubah pola hidup sahabat untuk sehat dengan cara berikut:

1. Ganti plastik dengan box --box penyimpanan yang anda siapkan dari rumah. Selintas memang repot namun jika dilakukan setiap hari maka akan menjadi kebisaan  untuk  hidup sehat.

2. Ibu-ibu rumah tangga yang ingin kepasar tradisional untuk membeli kebutuhan berbuka puasa, belilah keranjang/ tas kain,  jika anda belum punya. Namun jika anda sudah punya fungsikanlah keranjang tersebut dengan baik. Mengingat keranjang/tas kain bisa kita gunakan berulang kali.

3. Untuk penyimpanan makanan di rumah gunakanlah kemasan berbahan stainless, steel, kaca, keramik, dan kayu

4. Hindari pembuangan plastik secara langsung ke lingkungan, karena langsung merusak ekosistem misalnya saluran air yang tersumbat, tanah yang subur menjadi tanah yang mangrove, gara-gara terhambat oleh tumpukan plastik yang tidak bisa diurai oleh tanah. Setidaknya kita telah melakukan pengurangan pada tumpukan di lahan pembuangan sampah di kotamu.

5. Jadilah manusia kreatif yang bisa mendaur ulang bahan plastik apapun menjadi sebuah karya seni yang beharga jual. Sehingaa plastik tidak dilihat hanya tumpukan sampah, namun juga pundi-pundi uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun