Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Balimau, Tradisi Minangkabau yang Tak Pernah Mati

10 Mei 2019   00:05 Diperbarui: 10 Mei 2019   00:50 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan heran jika beberapa tempat wisata ramai dan jalanan macet dibeberapa titik wisata Sumatera Barat, sebelum satu hari puasa. Tujuan utama para pengendara dan rombongan tersebut untuk merayakan tradisi Balimau.  Tradisi merupakan system yang menyeluruh, yang terdiri dari cara aspek yang pemberian arti terhadap laku ujaran, laku ritual, dan berbagai jenis laku lainnya dari manusi atau sejumlah manusia yang melakukan tindaan satu dengan yang lain (Murstal Esten, 1999: 22). 

Faktanya sudah puluhan tahun lamanya tradisi balimau tetap dilakukan oleh masyarakat Minagkabau. Sedangkan Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang dikalangan Masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan pemandian. Sebenarnya balimau itu sebagai tradisi untuk penyucian diri atas dosa yang pernah diperbuat,  sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Kemudian dari tradisi menggunakan bunga kasai, supaya sakralnya  proses mandi yang dilakukan dapat dirasakan.  Dalam setiap bungkusan bunga kasai terdapat beberapa bahan yang pertama buah limau (jeruk nips) yang diiris tipis, bunga mawar, bunga melati, bunga rampai berwarna merah, daun pandan yag dipotong tipis-tipis dan akar-akaran wangi.

Fungsi dari buah jeruk untuk mengangkat minyak-minyak yang melekat dibadan, supaya badan lebih segar dan bersih sebelum bulan puasa. Akar-akar berfunsi untuk  menangkat sel kulit mati yang menempel dikulit, serta membuat tubuh wangi.  Apalagi dicampur bunga-bunga dan pandan yang wangi. Mengingat pada bulan puasa kita umat islam juga tidak boleh terlalu lama mandi atau berendam dalam air.

Mengingat tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya. Akhirnya menjadi acara adat yang sacral. Sebelum balimau dilakukan para masyarakat akan menentukan lokasi pemandian. Sehingga pada hari berlangsung masyarakat membawa bekal dari rumah seperti bekal makanan dan minuman, kemudian perlengkapan mandi dan bunga kasai.

Tata cara balimau :

1. Membaca niat untuk melaksanakan wujud dari kebersihan hati dan jiwa sebelum bulan puasa

2. Mengguyurkan air yang sudah dicampurkan dengan ramuan bunga dan rempah-rempah ke seluruh dari rambut sampai ke seluruh tubuh

3. Yakini diri kita bahwa kegiatan balimau tidak bertentangan dengan agama, melainkan semata ingin merealisasikan khazanah budaya yang ada di ranah dan tanah kelahiran untuk dijadikan ibadah kepada Allah SWT.

Mamfaat balimau selain untuk liburan juga sekaligus memperat tali persaudaraan sesama muslim. Tidak lain tujuan besar dari Tradisi Balimau untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, ketika masih diberi kesempatan untuk dapat menjalani  puasa di bulan penuh ampunan. Kemudian kegembiraan untuk menyambut bulan puasa Ramadahan. Oleh sebab itu  beberapa masyarakat Minagkabau tidak afdhol puasanya, jika tidak melakukan tradisi balimau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun