Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orasi milenial

3 Mei 2019   22:01 Diperbarui: 3 Mei 2019   22:05 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh :alaliza nuriazah

Karnaval merupakan perayaan suatu moment dalam bentuk seni bertujuan untuk menghibur khalayak penonton. Saat ini karnaval menjadi inovatif, kreatif dan produktif oleh Generasi Milenial. Ungkapan Milenial menjadi sangat tren pada abad ke-21. Kebebasan   berfikir dan meluapkan ide kreatif sangat didukung oleh semua khalayak, terkhusus Seni. 

Tidak hanya kearifan budaya lokal (pemahaman lama) menjadi ketetapan konsep namun hari ini berkreatifitas dan berkarya dapat dikolaborsikan dengan budaya manapun  kedalam sebuah karya Seni, Bagi pelaku seni dalam mewujudkan karya seni  tentunya dipersembahkan untuk para penonton atau penikmat seni. Tanpa adanya partisipasi penonton dalam hasil karya seni tidaklah menjadi menarik bahkan tidak berfungsi , begitu juga dengan karnaval yang akan diselnggarakan.


"Karnaval Seni 16" diusung oleh angkatan 16 Institut Seni Indonesia Padangpanjang pada tanggal 22-23 April 2019. Karnaval Seni bertemakan 'Surat kabar' dengan tujuan untuk mempersatukan dua fakultas yaitu Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Desain, dengan harapan hubungan yang renggang dapat dipersatukan pada Karnaval Seni.

Selain mempererat solidaritas antar angkatan penulis melihat Karnaval seni dapat menjadi acuan bagi setiap angkatan yang ada di Institusi seni. Bentuk isian acara juga menjadi daya tarik pengunjung dan penonton dalam berapresiasi diantaranya pada hari pertama" Pawai, Bazar,Pameran performing art, live Mural, live musik performance, pemutaran flm, pertunjukan karya. hari berikutnya, pameran bazar, performing art, live musik, puisi Monolog, diskusi, pemutaran flm, pertunjukan karya Mahasiswa, band, dan ditutup dengan karya Kolaborasi 16.


"Karnaval Seni 16" menjadi pembelajaran inovatif bagi semua Mahasiswa  Institusi Seni karena  mngusung suara kegelisaahan terhadap Mahasiswa yang hanya manud dan kurang berpartisipasi, tidak kritis dan tidak peka terhadap kelangsungan mahasiswa seni pada hari ini dan kedepannya. "Karnaval Seni 16" memberikan cukup banyak hiburan karya seni pada Mahasiswa namun melupakan esensi dan tujuan.

Penulis menanggapi serius "Karnaval Seni 16" dimana mahasiswa hanya terhibur.  Karnaval yang beristilahkan gerakan hanya terlihat pada kekompakan satu angkatan yang ada diInstitusi, dilihat pada realitasnya gerakan ini bertujuan untuk mendobrak suara Mahasiswa, namun tidak menjadi penyokong kersaahan dan kesolitan seluruh Mahasiswa Seni  yang ada di Institut Seni Indonesia Padangpanjang. 

Berdasarkan Diskusi, beberapa mahasiswa tidak banyak yang mnyetujui Karnaval ini dikarenakan tidak sesuai dengan tujuan, hal ini disanggah bukan rasa iri atau bentuk ketidaksukaan. Karnaval yang berisikan orasi Mahasiswa yang cukup kreatif sangat disayangkan longgar pada esensi utama Karnaval ini.

Penulis juga melihat pemaknaan 'Karnaval Seni'  tidak tepat dalam judul kegiatan. Karnaval seharunya menjadi hiburan atau pesta besar dalam suatu momentum. Akan lebih baik Karnaval Seni ini diselenggarakan diluar kampus. Karena akan sulit dinalarkan jika pelaku seni menghibur pelaku seni dalam Institusi, bahkan  melupakan para penikmat seni dan masyarakat luas. 

Seharusnya masyarakat dapat  mengenal Seni Pertunjukan dan Desain agar seni dipandang secara luas oleh masyarakat. jika ini terjadi maka seluruh mahasiswa yang ada diinstitut seni padangpanjang akan termotivasi pada kegiatan ini dan akan melakukan pada kegiatan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Sehingga seni memiliki nilai yang tinggi pada Mindside Masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun