Transformasi Menuju Society 5.0 Masyarakat Madani di Era Perkotaan

Masyarakat madani merupakan masyarakat yang menjunjung nilai tinggi kemanusian, manusia yang beradab, dan maju dala penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Masyarakat madani Indonesia mempunyai karateristik yang berbeda dengan negara lain,yaitu saling pengertian antar anggota masyarakat, toleransi yang tinggi, sanksi moral, dan pluralisme/kebhinekaan. Kemajuan teknologi menghancurkan batas isolasi manusia, maka terbentuklah open society (masyarakat terbuka) dimana open society itu sendiri terjadinya informasi aliran bebas, yakni perdagangan, manusia, serta kehidupan dari berbagai aktivitas global yang bisa menyatukan manusia dari berbagai negara. Masyarakat harus menyadari pentingnya memperjuangkan hak asasinya dah harus bertanggung jawab dalam membangun kehidupan masyarakat sendiri. Tanggung jawab bukanlah merupakan tanggung jawab  satu orang tapi tanggung jawab kolaborasi yaitu seluruh masyarakat dan pemerintahan Indonesia.

Society 5.0 adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh pemerintah Jepang yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang fokus pada koneksi teknologi digital dan kehidupan manusia. Konsep ini bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat perkotaan, seperti pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang cepat, dan kesenjangan sosial. Transisi ke Masyarakat 5.0 menawarkan peluang besar bagi masyarakat sipil untuk berkembang di era perkotaan. Masyarakat madani adalah masyarakat dengan kesadaran sosial yang tinggi, masyarakat yang inklusif berdasarkan nilai-nilai demokrasi, keadilan dan kebaikan bersama.

Selama periode perkotaan, masyarakat madani dapat berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan perkotaan. Anda dapat berpartisipasi dalam perencanaan kota, pengelolaan lingkungan, dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Masyarakat madani juga dapat membantu memastikan inklusi sosial, melestarikan keragaman budaya, dan memperkuat ikatan antara orang-orang di komunitas perkotaan. Teknologi digital memainkan peran penting dalam transisi ke Masyarakat 5.0. Inovasi seperti artificial intelligence, Internet of Things (IoT), big data dan robotika dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Misalnya, dengan mengadopsi smart city, masyarakat dapat menikmati manfaat seperti transportasi yang lebih efisien, manajemen energi yang cerdas, dan layanan publik yang lebih responsif.

Namun, penting bagi masyarakat madani untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis dan adil. Mereka harus diikutsertakan dalam proses perumusan kebijakan teknologi, menurut berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat madani. Kebebasan berekspresi, keterbukaan, dan perlindungan data pribadi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan Society 5.0. Selain itu, pendidikan dan keterampilan menjadi fokus penting dalam transisi menuju Society 5.0. Masyarakat madani harus memiliki pengetahuan dan keterampilan digital yang memadai untuk menghadapi perubahan dan tantangan di komunitas perkotaan yang semakin terhubung secara digital. Untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam transisi ini, pendidikan inklusif dan akses yang sama terhadap teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan.

Society 5.0 masyarakat bisa menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan menggunakan berbagai inovasi yang muncul di era Revolusi Industri 4.0. Pandangan ini menekankan bahwa teknologi adalah alat sedangkan manusia tetap menjadi aktor utamanya. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat masa depan yang bahagia, di mana setiap individu, tanpa memandang usia, jenis kelamin, daerah, bahasa, dll., dapat secara aktif menjalani kehidupan yang berkualitas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa perubahan ke Society 5.0 membuka peluang bagi perkembangan masyarakat madani di era perkotaan. Masyarakat sipil dapat memainkan peran kunci dalam menciptakan masyarakat inklusif jika secara aktif berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, penggunaan teknologi yang etis dan pendidikan yang tepat.