Mohon tunggu...
Diky Pras Alfianto
Diky Pras Alfianto Mohon Tunggu... -

saya diky,cuma ada satu diky dunia ini, yaitu saya hheeee :d

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih Adakah Keadilan di Negeri Garuda?

2 Mei 2012   05:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat orang-orang miskin di negeri garuda telah bergelora...

Semangat demi melanjutkan hidup di negeri ini..

Hidup yang penuh derita,luka,duka dan sangat menyakitkan..

Tapi apalah daya, m ere ka menghalalkan segala cara,demi mendapatkan sesuap nasi...

Merekapun dihina,dimaki,dikucilkan.dan diperbudakan di negeri mereka sendiri..

Coba kita liat mayat-mayat hidup berdasi yang mondar-mandir dengan kemewahannya...

Mobil mewah, atm gendut,dan arogan,itulah yang kita lihat selama ini....

Tangisan, harapan, kucilan, cemooh, sindiran, hinaan dari rakyat,seakan tak terdengar ditelinganya...

Apakah mayat-mayat berdasi hidup itu tuli??

Apa memang tidak peduli??

Apakah memang benar-benar tidak punya hati dan nurani??

Mungkin hanya azab illahi yang mampu menyadarkan mereka...

Begitu pengertian, lemah lembut, baik hati, merelekan seluruh hartanya demi mencuri hati rakyat...

Setelah mendapatkan hati rakyat, mayat berdasi itu pun perlahan pergi dan menghilang...

Janji-janjinya saat kampanye hanyalah latahan dari mulutnya....

Dan selanjutnya mereka seperti seseorang yang sedang dikejar-kejar hutang...

Mencari rupiah agar modalnya kembali...

Membuat proyek-proyek ilegal dan study banding itulah alasan dan sebagian cara yang dilakukannya agar modalnya kembali...

sungguh menyesakkan, perut-perut rakyat yang semakin membuncit karena kelaparan seakan terasa kenyang diperutnya...

Masih adakah keadilan di negeri garuda ini???

Rakyat dimasukkan kandang berpagar besi bertahun-tahun lamanya, hanya gara-gara mengambil seekor ayam...

Tempat yang sangat menyeramkan bagi rakyat, tempat yang penuh penderitaan, dan tempat penuh dengan penyiksaan..

Sementara mereka yang menyunat hak-hak rakyat sampai tak terhingga  hanya dihukum dalam hitungan hari, jam, menit, bahkan detik...

Hidupnya pun tetap mewah walaupun tinggal dikandang berpagar besi...

Pendingin ruangan, TV, kasur empuk, alat komunikasi itulah sebagian fasilitas tempat tinggal mereka saat dihukum...

Uang adalah senjata para tahanan berdasi..

Dengan uang mereka membeli tiket kepada petugas kandang..

Merekapun bebas jalan-jalan, mondar mandir, bolak balik, wara wiri walaupun sedang dikandangkan...

Rakyat kecilpun bertanya, "Masih adakah hukum yang belum terbeli di negeri ini???"

Mayat berdasipun menjawab "Maaf rakyatku hukum dinegeri ini sudah saya beli semua"

"Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin" itulah slogan yang pas buat negeri ini..

Jakarta, 02 Mei 2012

Ditulis dan dibuat pertama kalinya oleh

Diky Pras Alfianto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun