Malang- Tim Penelitian dan Pengabdian Geo Geniuses dari Geografi Universitas Negeri Malang (UM), melakukan kegiatan pembelajaran pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Kegiatan ini dilaksanakan pada Juni 2024 dengan tim Penelitian dan Pengabdian terdiri dari Alfyananda Kurnia Putra, S.Pd., M.Pd dan melibatkan mahasiswa Departemen Geografi.
UM telah lama dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Dalam rangka mewujudkan kampus hijau dan berkelanjutan, mahasiswa UM mempelajari pengelolaan sampah secara komprehensif, mulai dari hulu hingga hilir. Program ini tidak hanya menjadi sarana edukasi praktis bagi mahasiswa, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas kampus. Langkah ini sejalan dengan visi UM untuk menjadi kampus yang ramah lingkungan melalui program Green Campus yang telah diimplementasikan sejak beberapa tahun lalu.
Pada tahap hulu, pengelolaan sampah di Universitas Negeri Malang dimulai dengan edukasi dan praktik pengurangan sampah di lingkungan kampus. Mahasiswa diperkenalkan pada konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan diajarkan cara-cara praktis untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kampus juga menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti tempat sampah terpisah untuk organik dan anorganik, bank sampah, serta mesin penghancur sampah plastik.
Sebagai bagian dari kebijakan rektor, UM juga telah mengubah format tugas akhir mahasiswa dari skripsi tradisional menjadi artikel ilmiah yang diunggah ke sistem perpustakaan kampus secara online. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas secara signifikan. Dengan sistem baru ini, mahasiswa tidak lagi perlu mencetak hard file skripsi mereka, sehingga sampah kertas dapat dikurangi secara drastis. Kebijakan penggantian skripsi tradisional dengan artikel ilmiah yang diunggah secara online merupakan salah satu langkah strategis untuk mengurangi sampah kertas. Selain itu, kebijakan ini juga mendorong mahasiswa untuk berkontribusi pada dunia akademik melalui publikasi ilmiah.
Selain itu, pengolahan sampah organik menjadi pupuk juga merupakan bagian dari upaya pengelolaan sampah di UM. Daun-daun yang gugur dan sisa makanan dari kantin diolah menjadi pupuk organik atau pupuk cair biomol. Pupuk ini kemudian digunakan untuk merawat taman-taman dan kebun kampus, menciptakan siklus keberlanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan.
Pada tahap hilir, mahasiswa UM juga diajak untuk belajar langsung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang. Di sini, mereka dapat melihat bagaimana sampah-sampah yang tidak dapat didaur ulang diproses lebih lanjut. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang teknologi dan metode pengelolaan sampah yang lebih canggih, termasuk pemilahan, pengomposan, dan daur ulang skala besar.
Kunjungan ke TPA Supit Urang memberikan wawasan praktis bagi mahasiswa mengenai tantangan pengelolaan sampah di dunia nyata. Mereka diajarkan tentang pentingnya pemilahan sampah sejak di sumbernya, serta dampak negatif yang dapat terjadi jika sampah tidak dikelola dengan baik. Pengalaman ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan keinginan untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah di kalangan mahasiswa.
Selain itu, UM juga menerapkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik di seluruh area kampus. Melalui kampanye-kampanye yang masif, mahasiswa, dosen, dan staf diingatkan untuk selalu membawa tumbler dan wadah makanan sendiri. Tidak hanya itu, kampus juga menyediakan tempat pengisian air minum gratis yang tersebar di berbagai sudut kampus untuk memudahkan civitas akademika dalam mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.