Kota Malang, 09 September 2023 – Departemen Geografi Universitas Negeri Malang (UM) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi Kota Batu bersatu dalam semangat pengabdian kepada masyarakat dengan mengadakan pelatihan yang inovatif bagi guru-guru Geografi. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen, termasuk pelatihan microlearning, pembelajaran geografi berdiferensiasi, dan pemanfaatan teknologi Google Earth Engine untuk analisis perubahan lahan. Tidak hanya itu, upaya ini juga diperkaya dengan kaitannya dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebanyak 30 guru Geografi dari berbagai sekolah di Kota Batu berpartisipasi dalam pelatihan yang diadakan di SMAN 2 Kota Batu. Mereka hadir dengan semangat untuk meningkatkan kemampuan mengajar mereka, memanfaatkan teknologi terbaru, dan berkontribusi pada pencapaian SDGs, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan pendidikan berkualitas.
Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari para pakar Geografi dari Departemen Geografi UM yang terdiri dari Alfyananda Kurnia Putra, M.Pd., Dr. Budi Handoyo, M.Si., Dr. Hadi Soekamto, M.Pd., Bagus Setia Budi Wihoho, P.hD, dan Ike Sari Astuti, P.hD, memimpin berbagai sesi pelatihan yang informatif dan praktis.
Pelatihan microlearning menjadi sorotan utama, di mana guru-guru Geografi diajarkan untuk mengembangkan konten pembelajaran yang lebih mudah diakses oleh siswa melalui perangkat seluler mereka. Pendekatan ini adalah langkah progresif dalam mendukung SDGs, terutama Target 4.4 yang menekankan pada keterampilan yang relevan bagi pekerjaan dan kehidupan yang layak.
“Kami yakin bahwa dengan mengintegrasikan microlearning dalam pengajaran Geografi, kami dapat membantu siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam memperoleh pengetahuan,” kata Dr. Budi Handoyo.
Pembelajaran geografi berdiferensiasi adalah elemen kunci lain dari pelatihan ini. Guru-guru diberi wawasan tentang bagaimana mereka dapat memodifikasi pendekatan mereka dalam pengajaran untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan gaya belajar siswa. Ini sejalan dengan upaya mencapai Target 4.5 SDGs, yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan inklusif dan setara untuk semua.
Pemanfaatan teknologi Google Earth Engine untuk analisis perubahan lahan adalah salah satu aspek teknis yang ditawarkan dalam pelatihan ini. Guru-guru diajarkan cara menggunakan alat ini untuk melakukan analisis perubahan lahan, yang memiliki relevansi langsung dengan Target 15.3 SDGs, yaitu pengelolaan berkelanjutan hutan, lahan kering, dan ekosistem lainnya.
Selain pelatihan, kolaborasi ini juga menghasilkan kebijakan yang mendukung pencapaian SDGs di bidang pendidikan dan lingkungan. Kebijakan ini diharapkan akan memotivasi penggunaan teknologi dalam pengajaran dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan, seperti penggunaan kertas yang berlebihan.
Tim pengabdian masyarakat Departemen Geografi UM dan MGMP Geografi Kota Batu merasa optimis bahwa pelatihan ini akan memberikan dampak positif dalam mencapai SDGs, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelestarian lingkungan. Inisiatif kolaboratif semacam ini adalah contoh nyata bagaimana dunia akademik dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan global yang penting.