Mohon tunggu...
Dian Aditya Ning Lestari
Dian Aditya Ning Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Business Development Lead at Ruangguru

Business Developlent Lead di salah satu startup pendidikan terabit di Asia Tenggara, Diku menulis soal politik di Makassar, kekerasan terhadap perempuan, dan isu pemuda. Diku merupakan pemuda dengan pemikiran kritis dan harapan bagi Sulawesi Selatan. Diku percaya pada membrana pemikiran dan cara-cara baru dalam menyelesaikan isu-isu sosial dan politik. Diku merupakan Lulusan S1 Hubungan Internasonal Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Meniadakan Kata "Kasar" dari "Makassar"

1 Agustus 2022   18:32 Diperbarui: 1 Agustus 2022   18:38 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Andreawan Tarigan

Makassar perlu menjadi percontohan. Kota yang merupakan pusat perdagangan dan navigasi para pelaut serta pertemuan kosmopolitan antara semua suku, kota ini perlu mencoba lebih baik.

Dari pergerakan pemuda hingga segala jenis aktivitas yang ada di kota ini, perlu mengadopsi "peace" sebagai cara mereka, beserta "non violence." Mari meniadakan segala tragedi, agar tidak ada lagi korban. 

Jangan lagi ada catcalling di jalan, ruang publik harus aman untuk semua, jangan ada kekerasan terhadap minoritas dan perempuan. Kota ini perlu didukung untuk menjadi simbol perdamaian, alih-alih simbol kekasaran. 

Dan kita perlu bergerak bersama sebagai warga, jauh ke dalam akar rumput, meniadakan kekerasan bagi semua, agar tidak ada lagi pembakaran gereja, yang terjadi di tahun 1998 lalu hingga sekarang. 

Mari menjadi negara yang lebih baik, mulai dari kota kita, Makassar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun