Mohon tunggu...
Dikson kardinal
Dikson kardinal Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Khotbah Kitab Lukas 10:38-42 - Prioritas Sebuah Pilihan (Maria dan Marta)

3 April 2024   10:26 Diperbarui: 8 April 2024   11:33 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

4 tahun yang lalu saya mengalami kegalauan karena harus ada pilihan yang saya ambil. Pilihan itu adalah melanjutkan pendidikan di univeritas mana. Singkat cerita saya mendaftarkan diri di 4 universitas sebagai percobaan. Universitas pertama dan kedua memberikan penawaran yang baik dan sesuai dengan keinginan saya, universitas ketiga menawarkan yang lebih baik lagi namun tidak dengan jurusan yang saya inginkan, dan universitas keempat memberikan penawaran yang lebih baik lagi namun ketidak sesuaian jurusan sangat jauh dari harapan. Meskipun demikian, saya mengambil keputusan memilih universitas keempat dikarenakan orang tua yang tidak dapat membiayai saya berkuliah, dan penawaran itu adalah beasiswa.  

Rekan-rekan semua... dalam kehidupan kita sebagai kaum muda seringkali diperhadapkan dengan pilihan yang sangat banyak. Banyaknya pilihan sering kali membuat kita menjadi salah fokus dalam menentukannya. Setiap piihan kita akan membawa kita kepada masa depan. Meskipun terkadang pilihan itu tidak membawa pada sesuatu yang kita harapkan, tetapi percayalah itu adalah ketetapan Tuhan. Untuk itu, sebagai orang percaya kita perlu untuk melihat apakah pilihan kita sudah sesuai dengan Firman Tuhan, sebab tidak ada pilihan terbaik selain mengikut Dia dan Hidup dalam firman-Nya. Hidup menikmati Tuhan menjadi [ilihan utama dallam hidup orang percaya. 

Rekan-rekan semua... kisah Maria dan Marta mungkin bukan lagi satu cerita yang asing.  Kisah ini memberikan petunjuk bagi kehidupan kita dalam menghadapi dunia yang semakin banyak pilihan. Jadi, kita akan melihat ada 3 pilihan yang akan melandasi kehidupan kita.

  • Hidup dalam Pelayanan

Melayani merupakan suatu tindakan baik untuk dilakukan setiap orang. Berdasarkan KBBI, melayani berarti membantu, menerima/menyambut, dan melaksanakan. Jika melihat dari definisi tersebut, mungkin kita sudah melakukan pelayanan itu setiap hari.  Dalam perikop ini kita melihat bagaimana seorang wanita (Marta) melakukan sebuah pelayanan kepada Yesus dan murid-murid-Nya. Pelayanan pertama yang dilakukan oleh Marta yaitu menerima/menyambut Yesus dan murid-murid-Nya singgah dirumahnya (ayat 38b). Tindakan Marta ini merupakan tindakan yang mulia dikarenakan konteks pada masa itu bagi siapa yang menerima tamu dengan membukakan pintu berarti ia berbagahagia dengan kedatangan tamu tersebut. Artinya Marta melakukan pelayanannya dengan senang hati. Pelayanan yang disertai dengan kebahagiaan membuat Marta tidak berhenti melakukan pelayanan dan melanjutkan pelayanannya. Pelayanan selanjutnya yang dilakukan oleh Marta yaitu dalam ayat 40a. Dikatakan bahwa Marta begitu sibuk dalam melayani Tuhan. Berdasarkan beberapa commentary mengatakan bahwa pelayanan yang dilakukan Marta adalah mempersiapkan jamuan makanan. Kesibukan Marta menyediakan makanan menunjukkan kemungkinan bahwa ia tidak hanya membuat satu masakan. Kesibukan Marta dalam melakukan pelayanan membuatnya menjadi kelelahan dan membutuhkan bantuan. Marta meminta bantuan kepada Maria untuk membantunya tetapi melalui perantaraan Yesus. Satu hal yang uniknya, perkataan kepada Yesus menunjukkan bahwa ada rasa iri hati kepada saudaranya sendiri. tetapi, apakah salah jika Marta meminta pertolongan kepada Maria? tentu saja tidak karena hukum tradisi Yahudi mengajarkan supaya setiap wanita dapat mempersiapkan jamuan bagi tamunya. Lalu, apa yang salah dari tindakan Marta? Marta melakukan pelayanan sudah dengan hati yang tulus. Marta mejadi bersungut-sungut dalam melakukan pelayanan.
Rekan-rekan sekalian... mungkin dalam kehidupan kita juga seringkali seperti Marta. Diawal pelayan semangat membara, namun ketika di pertengahan menuju akhir menjadi bersungut-sungut. Banyak hal yang membuat kita bersungut-sungut seperti adanya anggota yang tidak bekerja, adanya sesuatu yang tidak sesuai harapan, atau kita melakukan pelayanan hanya untuk dinilai baik oleh orang lain. Tindakan itu sangat jelas tidaklah benar.

  • Menikmati Hidup Berelasi

Manusia diciptakan Tuhan dengan Berpasang-pasangan. Hal ini ingin mengajarkan bahwa manusia mempunyai hidup yang bersosial atau berelasi dengan sesama. Tetapi tidak jarang banyak orang menutup dirinya untuk berelasi dengan sesamanya dengan berbagai alasan seperti kecewa dengan rekan berelasi sebelumnya atau ada hal lainnya. Namun, hidup berelasi tidak selalu membawa kita kepada apa yang benar. ada juga relasi yang justru membuat kita jatuh dalam dosa. Bagian kedua ini akan mengajarkan kita bagaimana kita memilih relasi yang baik dan sesuai dengan kebenaran Alkitab. Jika kita melihat dalam ayat 39 dikatakan bahwa Maria duduk di kaki dan terus mendengarkan perkataan Yesus. Ayat ini, kita akan melihat dengan seksama kata per kata. Pertama, duduk di kaki Yesus. Kata duduk di kaki Yesus inginmenunjukkan bahwa Maria sedang ingin membangun relasi yang lebih dekat dengan Yesus. Kedua, Terus mendengarkan perkataan Yesus. Kata terus mendengarkan berarti bahwa Yesus telah lama berbicara tentang Firman Tuhan kepada orang-orang yang ada di situ termasuk Maria. Dalam hal ini, Maria benar-benar menggunakan kesempatan yang begitu penting. Meskipun dia tahu bahwa ia sudah melanggar hukum tradisi Yahudi tetapi Ia tetap teguh pada pilihannya. 

Satu cerita ketika saya mengawas ujian, terjadi percakapan kecil antara 3 orang anak. Saya mendengarkan Percakapan itu secara samar-samar dan saya belum mau menegurnya. Dalam percakapan itu, anak pertama bertanya tentang jawaban karena keruguan atas jawaban B yang ia pilih.ia bertanya kepada teman disebelah kanannya "jawaban kamu nomor 8 apa?". Teman itu menjawab "D", kemudian anak pertama bertanya lagi pada teman di sbelah kirinya dengan pertanyaan yang sama. Teman di sebelah kiri menjawab "C". Singkat cerita waktu ujian habis dia datang mengumpulkan dan saya bertanya padanya "apa jabawan kamu nomor 8?" jawaban dia adalah "A" dengan alasan ia ingin beda dari teman dan juga dari piihannya. 

Rekan-rekan sekalian... seringkali kita juga seperti carita tadi. dalam kehidupan banyak sekali pilihan yang membuat kita bingung. Karena kebingungan itu membuat kita menjadi berubah pikiran dengan pilihan awal. Dalam kehidupan kita sebagai murid Kristus dalam hidup ini kita perlu untuk terus berkomitmen terhadap pilihan kita meskipun pilihan kita terkadang tidak sesuai dengan Firman Tuhan tetapi itu adalah kehendak Tuhan dalam hidup kita. 

Pada ayat 41 Yesus memberikan jawaban yang menarik untuk kita lihat pahami bersama. Ketika Marta meminta pertolongan untuk memantunya, Yesus memberikan jawaban yang sangat baik yang terkadang kita manusia yang berdosa tidak dapat lakukan. Jawaban Yesus atas Marta begitu lemah lembut namun sangat bermakna. Hal ini ditunjukkan Yesus dengan menyebutkan nama dari Marta sebanyak dua kali. Perkataan tersebut menunjukkan bahwa teguran yang dilandaskan pada kasih bukan pada kemarahan Yesus. Teguran yang sama juga terjadi kepada Paulus dalam (Kis. 9:4) bahwa teguran yang diterima oleh Paulus membuat dirinya menjadi berubah. Teguran yang disampaikan Yesus kepada Marta jika kita perhatikan secara mendalam bahwa teguran itu mau menjelaskan bahwa Marta menjadi salah fokus dalam menentukan pilihannya. Marta hanya Fokus kepada pelayanan yang duniawi sementara ada hal yang lebiih penting yaitu hal surgawi. Oleh sebab itu, Yesus menambahkan sebuah penjelasan bahwa masih ada pilihan yang lebih penting dari apa yang dikerjakan oleh Marta yaitu mendengarkan firman Tuhan. begitu juga 

Seorang penulis buku terkenal Roy T. Bennett menuliskan sebuah buku yang berjudul "The Light in The Heart". Dalam buku itu dia menulis satu kalimat yaitu "hidup adalah serangkaian pilihan. Sehingga, buatlah pilihan yang terbaik bukan yang termudah." Dalam kehidupan kita sering kali kita menginginkan sesuatu yang mudah tanpa mempertimbangkan manfaat dari pilihan itu. Sering kali kita salah fokus dalam menentukan sebuah pilihan  seperti yang dilakukan oleh Marta. Pilihan kita sudah baik tetapi ternyata ada pilihan utama yang harus temukan. 

Rekan-rekan sekalian... Hidup kita di dunia ini hanyalah sebentar, namun masih banyak hal yang perlu untuk kita tentukan. oleh karena itu dari khotbah ini ada 2 hal yang dapat kita bawa pulang:

  • Pilihan kita adalah masa depan kita sendiri. Untuk itu tentukan pilihan kita dengan memperhatikan hal yang lebih utama. bagaimana caranya? mintalah tuntunan Roh Kudus supaya diberikan petunjuk. 
  •  Tentukan pilihanmu dan berkomitmen untuk melakukannya. Jangan jadikan itu hanya sebatas pilihanm+, tetapi benar-benar dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. 

ingatlah bahwa pilihanmu adalah masa depanmu. Jika pilihan tidak tepat, maka kehidupanmu akan dipengaruhinya. Jangan buang waktumu hanya untuk kegiatan yang tidak berguna, tetapi hiduplah dalam Tuhan dengan memdengarkan dan berelasi dengan-Nya. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun