Perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan penuh akan tantangan dan pengorbanan. Pada masa lampau, seluruh elemen bangsa dari beragam pulau di nusantara bersatu untuk melawan penjajah. Proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi titik balik serta tanda bangsa Indonesia bertekad untuk meneruskan perjuangan dengan pantang menyerah guna menentukan nasibnya sendiri.
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia merupakan kesempatan untuk merayakan sejarah, identitas, dan cita-cita bangsa. Momen ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk bersatu dan merenungkan kembali nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa. Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 bertema “Nusantara Baru Indonesia Maju” yang berarti Indonesia memerlukan semangat baru yang kuat, ditandai dengan persatuan dan kesetaraan, untuk mencapai berbagai tujuan. Dalam usaha ini, negara harus tetap berpegang pada nilai-nilai luhur sambil menghormati alam dan budaya yang ada.
Melalui tema ini, pendidikan memiliki makna penting, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan potensi terbaik peserta didik melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil individual, dengan fokus pada proses dan konten, bukan sekadar hasil akhir. Dalam hal ini, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran bermakna saling melengkapi, di mana guru tidak hanya mendorong pengembangan potensi siswa, tetapi juga memastikan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna. Terobosan ide dari para guru sangat penting untuk mencapai tujuan ini, dengan mengaitkan kegiatan pembelajaran pada berbagai model dan pendekatan yang memungkinkan anak-anak belajar melalui pengalaman nyata yang relevan.
Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) merupakan salah satu pendekatan yang digunakan oleh guru ketika kurikulum merdeka. Pendekatan CRT merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi pembelajaran dengan budaya. Dua pendekatan ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menunjang pengalaman yang relevan bagi peserta didik di pembelajaran saat ini.
Menurut saya beragam inovasi pembelajaran ini dapat memberikan sebuah terobosan yang memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Tantangan yang dihadapi guru pada masa kini sangat berbeda dibanding pada masa dahulu. Pada masa kini, guru dalam kegiatan pembelajaran berperan sebagai fasilitator yang berarti membantu meningkatkan pengalaman belajar, membantu perubahan lingkungan, serta membantu terjadinya proses belajar yang serasi dengan kebutuhan dan keinginan. Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 juga bisa menjadi kesempatan untuk mengingatkan para guru mengenai pentingnya peran mereka sebagai pemimpin dan panutan bagi siswa.
Guru yang merdeka akan mengajarkan siswa untuk menghargai perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan, serta mendorong mereka untuk berperan aktif dalam pembangunan negara sebagai warga yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan. Kemerdekaan bagi seorang guru menjadi dasar yang krusial dalam membentuk lingkungan pembelajaran yang efektif dan berkualitas untuk generasi yang akan datang. Dengan demikian, guru yang merdeka tidak hanya memfasilitasi proses belajar, tetapi juga menginspirasi siswa untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Diksi Pradipta
Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 2023 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H