Mohon tunggu...
Dikri Muhammadi
Dikri Muhammadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Positif

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jangan PHP Garuda Jaya!

9 Oktober 2014   23:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang lebih satu tahun Timnas U-19 mempersiapkan diri guna menghadapi Piala Asia U-19 di Myanmar. Banyak pertandingan uji coba dilakoni Garuda Jaya untuk mematangkan segala aspek. Mulai dari tur nusantara, tur timur tengah, tur nusantara jilid 2, turnamen Hasanah Bolkiah, dan terakhir tur ke spanyol. Beragam hasil didapat oleh anak muda polesan Indra Sjafrie. Hasil paling mengejutkan adalah kegagalan Garuda Jaya di ajang Hasanah Bolkiah beberapa bulan lalu. Hasil itu menunjukan tren negatif atau tren yang menurun dalam persiapan Garuda Jaya. Berbagai latar belakang muncul ke permukaan sebagai kambing hitam atas  kegagalan itu. Namun kita harus melihat sisi  positifnya, kekurangan dan kelemahan Timnas U-19 muncul saat uji coba bukan di turnamen sebenarnya.

Esok hari perjuangan anak-anak muda Indonesia dimulai. Demi mengharumkan nama bangsa, mereka berjuang di Myanmar dalam gelaran Piala Asia U-19 2014. Target tembus semifinal dipikul di pundak Evan Dimas Cs. Semoga target berat itu tidak membenani mereka melainkan menambah kobaran tekad dan semangat Garuda Jaya. Tim yang digadang-gadang sebagai generasi emas Timnas Indonesia itu diharapkan mampu mencapai target tersebut. Ya, harapan besar masyarakat Indonesia memang terserap pada sepak terjang anak asuh Indra Sjafrie.

Sejak berhasil menjuarai Piala AFF 2013, Garuda Jaya seakan menjadi satu-satunya harapan besar dan dambaan segenap masyarakat akan Timnas Indonesia yang berprestasi. Hal itu menjadi lumrah lantaran gelar juara dari Ilham Udin dan kawan-kawan bak oase ditengah prestasi Timnas yang selalu kering (baik senior maupun junior).  Ibarat orang yang tak makan berhari-hari, tiba-tiba orang itu mendapatkan makanan yang idamkan. Tentu dengan lahap dan rakusnya orang tersebut akan menghabiskan makanan yang ada dihadapannya. Begitulah kira-kira analogi untuk masyarakat Indonesia yang sudah lama tak melihat Timnasnya juara dan sangat gegap gempita ketika Timnas U-19 berhasil juara. Sangat wajar memang, justru akan aneh jika ada yang bilang masyarakat yang bersuka cita itu terlalu berlebihan. Sama halnya dengan orang yang kelaparan tadi, tentu kita akan memaklumi begitu lahapnya dia makan dan tidak akan mengatakan orang itu berlebihan.

Bersamaan dengan kegembiraan yang berhasil disuguhkan Garuda Jaya, lahir juga harapan besar dari publik kepada Paulo Sitanggang dan rekan-rekan. Timnas U-19 "terlanjur" memberikan harapan kepada masyarakat tentang Tim Nasional yang berprestasi. Masyarakat kini berani bermimpi Sang Garuda bisa terbang tinggi di kancah internasional. Bukan hanya karena berhasil juara, permainan pepepa ala Indra Sjafrie juga sejalan dengan apa yang diinginkan oleh publik.  Indonesia memang lebih tepat menerapkan  permainan pendek dari kaki ke kaki mengandalkan kecepatan. Permainan cepat seperti yang diperagakan oleh Spanyol (yang postur tubuhnya mirip-mirip Indonesia) tidak mengandalkan bola atas.

Harapan masyarakat kini ada pada Garuda Jaya. Berani berharap Indonesia mampu menumbangkan raksasa-raksasa Asia macam Jepang, Korea Selatan , dan lainnya. Jika Timnas U-19 yang main, masyarakat berani berharap lebih, berbeda dengan Timnas senior yang tanding. Itu terjadi karena Timnas Senior sudah lama belum memberikan prestasi sedangkan Garuda Jaya sudah. Permainan Garuda Jaya juga mejadi faktor kedua yang membuat publik berani bermimpi. Meski sempat mengalami tren penurunan, namun kita semua wajib mendukung perjuangan Garuda Jaya. Haram hukumnya mencemooh dan mengungkit-ungkit kembali tren negatif yang lalu. Garuda Jaya sudah di "medan perang", segala bentuk dukungan dan doa masyarakat Indonesia semoga memberikan efek positif. Kini tinggal bagaimana Garuda Jaya mewujudkan harapan-harapan masyarakat Indonesia. Semoga harapan masyarakat akan Timnas yang berprestasi dapat terus diwujudkan sampai ke masa depan. Bukan hanya di awal dan pahit diakhir. Jayalah Engkau Garuda Jaya, Jayalah Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun